Minggu, 11 September 2011

FF : Please Don't Cry Part 2



Cast       : Kim Hye Na, Kim Donghyun, Jo Youngmin, Jo Kwangmin, Lee Jeongmin, and other cast.
Genre       : Angst, Sad, and etc.
Author      : Yina

Previous Episode
#PRAANGG
          Entah dimana aku sekarang, semua terasa gelap tidak ada penerang sama sekali.
End previous evisode…
         “Hye Na-ah, sampai kapan kau akan menolak cinta ku ini” aku tahu pemilik suara itu Lee Jeong Min.
          Untuk apa dia membawa ku kesini?
          “Mau apa kau?” aku hanya berharap Donghyun oppa atau Minnie ada disaat sekarang, bodohnya aku berharap seperti itu oppa ku kan bekerja tak mungkin dia bisa menolongku, Youngmin?
          Mungkin dialah harapanku, tapi apa dia kenal dengan Jeongmin?
          #PRAKKK pintu dibanting oleh Youngmin, pintu(?)
          ~~~ FLASH BACK~~~
          Youngmin adalah sepupu Jeongmin.
          “ah lelahnya” ucap Youngmin.
          “Dari mana saja kau?” tanya Jeongmin.
          “Aku barusan menemani teman ku ke rumah sakit”
          “Ooh,,, hei lihat yeoja ini cantik kan? Biarpun dia cacat aku sungguh menyukainya, lagipula aku sudah membantunya, oppa nya pinjam uang denganku”
          “Lalu apa yang kau lakukan dengannya?”
          “Aku akan menyatakan cinta dengannya, kalau aku ditolak aku akan membunuh oppa nya” kata Jeong Min dengan senyum licik.
          “Dimana kau akan menyatakan cinta kepadanya?”
          “Di gudang rahasia”
          Gudang Rahasia(?)
          ~~~END FLASH BACK~~~
          “Jeongmin hyung lepaskan dia”
          “Apa hubungan mu dengannya? Jangan sok pahlawan Youngmin-ah”
          “Dia adalah yeojachingu ku puas kau”
          “Kau…” mereka berdua terlibat perkelahian aku hanya bisa melihat andaikan kaki ku bisa berjalan secara normal tapi itu tidak bisa, Jeongmin juga tidak membawakan ku kursi roda saat menculikku(?).
          Entah sampai kemana mereka berdua berkelahi lampu yag tadi tidak menyala menjadi menyala.
          Ku lihat bukan karena mereka berkelahi lalu ada yang nyalain lampu, tapi kenapa Donghyun oppa jadi ada?
           “Berhenti…” teriak Donghyun oppa
          “Sedang apa kau disini? Bukankah kua seharusnya bekerja?”
          “Bukankah umma mu juga umma ku dan Hye Na apa kau lupa?”
          “Oh, ne aku tidak ingat dan tak ingin mengingatnya, lagi pula aku tidak ingin mempunyai hyung sepertimu itu. Dan satu hal aku tidak ingin Hye Na menjadi saudaraku, arraeso?”
          “Tapi kau juga tidak boleh seperti ini juga kalau dengan begini apa Hyena akan menerima mu dengan  setulus hatinya?”
          “Ommo oppa jebal berhenti demi aku” ucap ku setengah berteriak.
          “Andwae…”teriak Jeongmin sambil berlari dengan tangan yang di kepalkan.
          “Hyung, awas” teriak Youngmin, ommo Youngmin terkapar tepat di samping ku. Jadi Jeongmin tadi menyuntikkan sianida.*dapat dri mna sianida?, ngambil d lab. Ipa q hehe*
          “Hyena-ah, mianhaeyo aku bukanlah namja yang tepat untukmu. Selamat tinggal dan jangan pernah menangis untukku karena aku tidak bisa lagi menghapusnya” Youngmin mati mengenaskan kurang dari satu menit hanya Karena sianida, tubuhnya seketika membiru, tubuh Youngmin dingin layaknya orang mati*emang udah mati kale mba*. Aku tahu sianida adalah racun yang mematikan meskipun aku tidak terlalu mengerti tentang kedokteran, tapi umma ku adalah seorang dokter dia banyak mengajari ku segala hal tentang kedokteran tapi karena keterbasan ku dia sering memarahiku bahkan memperlakukan ku layak nya anak SD bukan memperlakukan layaknya anak sendiri.
          Yang tersisa hanyalah Donghyun oppa, aku dan Jeongmin*mohon d maafkan sianida telah habis*kmaren nyolong d lab. Ipa Cuma satu*, jadi kita pakai pisau aja yah, sekali lagi maap maap *apa sih mksud elu?*
          Aku hanya bisa diam tanpa kata*D’masiv mode on* karena Youngmin telah pergi seseorang yang penting bagiku.
          “Ommo, Donghyun oppa” teriakku.
          Donghyun oppa tertusuk di bagian dada, dengan sekuat tenaga aku berjalan menghampiri nya aku tidak peduli lagi dengan diri ku sendiri meskipun semakin lama kaki ku semakin sakit biarlah semua itu. Dadanya yang tertusuk pisau tadi semakin lama semakin banyak mengeluarkan darah.
          “Hyena seharusnya kau memilih aku, lihat kan sebabnya karena kau tidak memilihku” kata Jeongmin.
          “Kim Donghyun” jerit seorang wanita.
^TBC^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar