Jumat, 30 September 2011

FF : SHINee Love's Story/ Taemin Love's Story : The Name I Loved

annyeong.....
sbelumny, ff ne pernah q post d fb q tp.... karena aq agak setress akhir2 ini jd aq delete deh ff ny d fb,,, kwekekek*alasan ny gak nyambung....


gak pa2 dah,,, karena author lg saraf ny kmbuh...
DON'T BE SILENT READER,,,,


hahaha,,, gak pa2 kan,,, hbis ny gak da yg mo ngomen,,, author lg 3G(Galau, Gundah, Gila)


happy reading!!!
bedain ***
sma +++


ouh lupa,,, biarpun kaka Tetem blum lulus SMA tp,,, suka2 author dunk....



SHINee Love’s Story
Pada malam hari Jonghyun, Taemin, Onew, Key dan Minho sedang asyik makan mie sambil nonton TV. Tapi tiba-tiba lampu di dorm mati.
“hyung, bagaimana ini lampu nya mati?” tanya Taemin.
“iya nih hyung,” sambung Minho.
“karena ginset kita bahan bakar nya habis gimana kita curhat tentang seorang yeoja yang pernah kalian suka,” kata Onew.
“mwo?” kata mereka bertiga serentak kecuali Key.
“ayolah, kalian pasti tahu first love kan?”
“kita gambreng dulu, yang kalah harus duluan bercerita. Bagaimana?”
“baiklah,” kata Jonghyun dan Minho berbarengan kecuali Taemin dan Key.
“Taem? Key? Kalian pasti punya kan?”
“eh…” kata Taemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“apa aku juga?” tanya Key ditatap mata tajam oleh Onew, Jonghyun, dan Minho.
“ayolah,” kata Onew dengan puppy eyes.
“ne,” kata Taemin pasrah(?).
 “baiklah, aku ikut,” kata Key tiba-tiba.
“hompimplah alalium gambreng” kata mereka berlima.
“Taemin, kau duluan,” kata Jonghyun.
“mwo?”
“ayolah, Minnie,” sambung Minho.
“ne, ini adalah cerita ku sewaktu SMA. Dia adalah cinta pertama ku,” kata Taemin sambil menarik nafas panjang.

Taemin Love’s Story The Name I Loved

Title                       : The Name I Loved
Cast                       : Lee Taemin a.k.a Taemin SHINee
                                  Choi Min Mi a.k.a Minmi as best friend Taemin (OC)
                                  Kim Hyun Ri a.k.a Hyunri (OC)
                                  Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee as Brother Hyunri and Doctor
                                  Kim Kibum a.k.a Key SHINee as Brother Hyunri and Perawat
                                  Go Hara a.k.a Hara Kara as penjaga Tetem
Author                  : Kang Yura a.k.a Minmi a.k.a Ina.
Genre                   : Sad, Romance, AU.
                                                                      
+++
Taemin’s POV
Aku tak tahu seberapa lama lagi aku akan hidup, meskipun rasanya sudah lelah diriku melawan penyakit yang tak kunjung sembuh. Ku selalu berdoa pada Tuhan, entah dia mengabulkan atau tidak aku selalu berdoa pada nya. Aku juga senang ada yang selalu menemani ku namanya adalah Minmi, Minmi adalah teman ku sejak kecil kami selalu bersama tak pernah terpisahkan meskipun begitu aku bukan kekasih nya Minmi dan Hyunri dia adalah yeoja yang dikenal tomboy dari segi cara berpakaian pun sudah ketahuan.
“Taeminnie, kau harus minum obat,” kata seorang perawat yang menjagaku.
“ne, nuna ara.”
Aku sudah menganggapnya kakak kandung ku sendiri, karena sejak aku terkena penyakit ini (sejak SMP). Diapun begitu juga.
“Taeminnie, ini obatmu dan banana milk mu,” kata Hara nuna sambil meletakkan segelas susu dan obat.
“gomawoyo nuna,” kataku sambil tersenyum.
“Taemin-ssi, Minmi-ssi ada di depan rumah” kata ahjumma.
“jinjja? Suruh dia masuk ke kamarku,”
“ne” kata ahjumma berlalu.
“Taemin, bagaimana kabarmu? Aku selama disekolah hanya merindukanmu,” kata Minmi.
“jinjja? Kau lihat keadaanku, harus minum obat setiap hari aku juga tidak bisa masuk sekolah. Aku merindukan Hyunri, meskipun aku sering ditolaknya tapi bagiku itu tidak apa-apa cinta perlu perjuangan.”
“mmp…kau itu Taemin, dia sudah sering menolakmu dia juga suka mengejekmu tapi kau masih saja baik padanya.”
“oh, ya Taemin. Apa kau sudah minum obat?”
“rasanya tidak enak  aku tidak ingin meminumnya.”
“kau harus meminumnya,” kata Minmi memberi semangat kepadaku.
Akhirnya dengan sangat terpaksa aku meminum obat itu.
“Taemin, aku harus pulang nanti aku dimarahi Minho oppa. Kau harus banyak istirahat, aku pulang  ya babay,” kata Minmi sambil melambai tangannya.
“ne, hati-hati,” kataku sembari merebahakan badanku di kasur.
Akhirnya aku kesepian lagi, tiba-tiba Hara nuna datang kekamarku. Katanya aku harus dibawa kerumah sakit, untuk diperiksa lagi.
‘Tuhan aku ingin sembuh’ batinku.
End Taemin’s POV


Akhirnya Taemin dibawa kerumah sakit, setiba dirumah sakit Taemin bertemu dengan Hyunri.
“Taemin, kenapa kau kerumah sakit?” kata Hyunri tak lepas dengan gaya tomboy nya.
“bukankah kau sudah tahu aku terkena penyakit, lalu kenapa kau ke rumah sakit?”
“aku…unnie ku sakit makanya aku datang kesini,” elak Hyunri.
“ouh…ya sudah aku pergi dulu, aku harus mendaftar.”
“ne, hati-hati.”
Setelah pemeriksaan berakhir, dokter mengatakan kalau Taemin harus dirawat dirumah sakit. Penyakit Taemin semakin lama semakin parah kalau tidak lekas dioperasi mungkin Taemin akan tinggal kenangan*plakk d bnuh TAEMINTS author. Akhirnya Taemin dirawat dirumah sakit.
Sementara itu sebenarnya, Hyunri terkena penyakit *dengan kesepakatan oleh author akhirnya di putuskan Hyunri terkena penyakit kanker otak*ommoena. Sudah lama Hyunri mengidap penyakit tersebut, sejak kelas 2 SMP yang tahu penyakit Hyunri hanyalah Kim Jonghyun, author, dan Tuhan*sepertinya.
+++
“Taemin, kau kutinggal sebentar dulu ya,” kata nuna.
“ne, nuna. Tapi hanya sebentarkan?”
“ne.”
“hati-hati nuna.”
Sambil menunggu perawat itu kembali atau yang disebut Taemin adalah nuna, Taemin menulis dalam diarinya.

Hyunri’s POV

Aku jadi merasa bersalah pada Taemin tadi, masa aku bilang unnie ku yang dirawat. Aku saja tidak punya unnie melainkan aku punya oppa, yang dirawatkan aku kalau dia tahu apa dia akan marah padaku. Aku sudah sering jahat padanya. Aku bingung………………………………………….
“Hyunri.”
“kya…” teriakku kaget.
“wae? Kau seperti itu, seperti melihat hantu saja.”
“Jonghyun oppa, kau sudah datang dari luar kota?”
“ne, saeng” kata Jonghyun oppa sambil mengacak-acak rambut ku.
“kapan kau pulang? Mengapa tidak memberi tahuku terlebih dahulu?”
“aku baru saja pulang dari luar kota, dan aku harus bekerja lagi.”
“Dokter Kim,” sapa seorang perawat.
“ne, wae?”
“malam ini kau harus menangani pasien diruangan no.23”
“ne.”
“oppa, tidak bisakah malam ini menemaniku di sini. Aku kan juga pasien di rumah sakit ini,” rayu ku pada Jonghyun oppa.
“mianhae, oppa tidak bisa menemani mu untuk malam ini. Ada yang lebih membutuhkan pertolongan oppa daripada kau.”
“oppa, kau jahat. Kau sekarang tak bisa menemaniku seperti dulu lagi, aku kan ingin juga ditemani dokter kyeopta seperti mu.”
“dasar kau. Kalau kau mau minta ditemani, oppa panggil umma ya.”
 “hajiman, umma tidak tahu kalau aku ada dirumah sakit.”
“jinjja?”
“hehehe.”
“ya, sudah aku akan menemanimu sampai sore ini. Kau mau apa?”
“aku ingin dibuatkan origami burung dara dan aku ingin dibelikan es…”
“mengapa tidak diteruskan?”
“apa kau sanggup memenuhinya?”
“Insya Allah*diajarin author, ye Jonghyun mau masuk Islam kekeke ngarep tingkat dewa”
“aku ingin dibuatkan origami burung dara harus kecil-kecil, dibuat dengan sepenuh hati oppa mencintai aku terus yang kuanggap kecil yang bisa masuk kedalam pipet(?), terus aku ingin minum es ayam dan makan telur sapi. Apa oppa bisa memenuhi syarat ku?”
“*bengong gaya Minho. Apa kau sudah gila Hyunri? Bagaimana oppa bisa memenuhi persyaratan mu, itu semua diluar batas kemampuan oppa.” *yang salah itu author nya, author nya gelo. Stadium 4 kyaknya sih….#Plakk XD.
 *semakin lama Jjong berpikir, akhirnya dia menemukan ilham*batuk2 tuh yg nmany ilham.
“Hyunri, kalau oppa nyanyikan Up & Down yang uituitckrocok apa kau mau?”
“andwae……………………*teriak 10 oktaf tinggi dia donk dri pda Jjong?, itukan lagu kesukaan author ogah ah.”
“mengapa kau tidak menjadi penyanyi kalau suaramu 10 oktaf?”
“yah, kerjaan oppa kan disamping jadi dokter. Oppa juga ikut sok mirip Kim Jonghyun SHINee? Aku males ngikut oppa”
“emank gw  Kim Jonghyun SHINee kaleee” gumam oppa.
“wooyyy,, ana denger apa yang anta bicarain itu” sok-sok pake bahasa arab.
“idih, berhenti dongdingdong pake bahasa arabnya. Ana gak ngerti kecuali ‘ana ukhibu ilaika’”
“giliran ngatain perasaan cinta ngerti” sewot.
“>,<”
“Dokter Kim anda harus cepat-cepat ternyata ada pasien baru datang.”
“yah, bukannya jadwal saya malam ini?”
“keadaanya parah sekali, harus cepat ditangani oleh anda.”
“bukannya ada dokter selain saya?”
“dok, tangan anda adalah tangan emas yang sangat kami banggakan.”
“*Fly.”
“ya, sudah Hyunri jaga dirimu sendiri ya.” Kata Jonghyun sambil mengusap kepala ku.
“oppa, jangan lupa ya.”
Oppa ku hanya tersenyum dan berlalu, aku jadi sendiri dikamar. Andaikan aku punya teman, memang aku tidak punya teman aku hanya bisa mengejek orang saja. Hanya Taemin yang mau berteman denganku biarpun ku ejek dan ku tolak cintanya, aku bingung juga mengapa Taemin menyukai yeoja yang tomboy seperti ku ini, Molla.
End Hyunri’s POV

Taemin’s POV

Ternyata dokter yang memeriksaku telah datang, segera diary ku ku umpetkan dibawah bantal ku.
“annyeong,” sapa dokter tersebut.
“annyeong.”
“kau di periksa dulu ya nak(?)”
“dok, umur dokter berapa jadi maggil aku anak?”
“eh, umurku baru 17 tahun,” kata dokter itu sambil garuk-garuk kepala.*ini adalah kata2 yg sering ahjumma ku katakan #plakk d tendang nurul unnie.
“berarti kita sama dok, aku juga baru 17 tahun.” *kita beda aku bru 13 tahun hahhah XDDD.
“kamu SMA ya?”
“ne.”
“dok, cepat pemeriksaan pasien,” kata perawat Kim disamping si dokter.*perawat Kim iyalah Kim Kibum, dongsaeng  dari Kim Jonghyun dan oppa dari Kim Hyunri.
 “ne, bum-ah.”
Akhirnya aku diperiksa, lalu gak tau-tau nya disuntik. Terus di impus, idih coba kalau di rawat dirumah sama Hara nuna gak bakal kayak ini aku, tambah dapat banana milk lagi.
Aku tidak tahu beberapa lama aku tidur, seorang yeoja ada disamping tempat tidurku.
“Taemin,” kata yeoja itu lembut tidak selembut seperti biasanya.
“Hyunri, wae?”
“aku hanya ingin kekeamar mu saja, kebetulan aku lewat kamarmu ini. Dan karena aku tidak punya teman di rumah sakit ini, aku datang menjenguk mu.”
“ooh, bagaimana keadaan kakakmu?”
“eeh, dia baik-baik saja.”
“bolehkah aku kekamarnya?”
“eeh…”
“wae? Tidak bolehkah?”
“aniya, dia sepertinya tidak ingin dinganggu,” Hyunri beralasan.
“Taemin, bagaimana kabarmu?”
“aku baik-baik saja,” sahutku pada Dokter Kim.
“Hyunri, sedang apa kau disini bukankah seharusnya kau istirahat?”
“kau siapanya Hyunri?” tanyaku pada dokter Kim.
“aku kakak kandung dari Hyunri dan Perawat Kim Ki Bum, Hyunri tidak pernah mengatakan ini padamu? Oh ya, kau siapanya Hyunri?”
“ne, aku teman SMA nya Hyunri.”
“ooh.”
“ya, sudah Hyunri mianhae oppa masih belum dapat memenuhi permintaanmu lain kali saja ya. Kau istirahat, nanti penyakitmu takkan sembuh kalau kau sering kelelahan.”
“hkk…”
Akhirnya Hyunri berlalu, dan aku menatap tajam dokter Kim, banyak pertanyaan dalam otakku untunk ditanyakan padanya.
“dok, bisa kah aku menanyakan tentang Hyunri?” tanyaku.
“ne.”
“katanya yang dirawat dirumah sakit adalah unnie nya benarkah itu?”
“dia berbohong padamu, dia mungkin hanya ingin terlihat tegar didepan seseorang yang disayanginya. Padahal sebenarnya tidak, dia sama saja layaknya seorang manusia normal(?)…”
“dia terkena penyakit apa dok?”
“panggil aku hyung saja, dia terkena penyakit kanker otak. Meskipun begitu sikap dia sebelum dan seseudah tahu penyakit nya sama saja itulah yang aku banggakan darinya, dia tidak pernah lelah, selalu berjuang melawan penyakit nya.”
“aku salut dengannya.”
“tapi kau jangan pernah berkata padanya ‘aku kasihan padamu Hyunri’ dia pasti akan marah dan akan membencimu mungkin.”
JJojo-Jjojong nada dering ponsel dokter Kim berbunyi.
“ya, sudah. Taemin, aku pergi dulu,” kata Dokter Kim menebar senyumnya keseluruh ruangan kamarku dan berlalu.
Ku ambil diary ku, ku catat semua kejadian hari ini di dalam diary ku.
Aku baru tahu, sebenarnya Hyunri terkena penyakit mematikan meskipun sama saja sepertiku tapi aku sedih jika tidak ada dia dunia akan terasa sepi. Mungkin semua yang dia lakukan di sekolah adalah pelampiasan nya saja, pantas aku pernah melihat rambutnya rontok, dia juga sering mimisan.
Tuhan, aku ingin sembuh dan menjaga Hyunri bersamanya selalu disampingnya. Sudah dulu nanti akan ku sambung lagi.
End Taemin’s POV
***
Sementara itu di dorm SHINee, Onew nyelorot ingusnya(?).
“Minnie, mengapa tidak dilanjutkan?” tanya Minho.
“lihat Onew hyung dia seperti ingin menangis” kata Taemin.
“hyung, wae?” tanya Jonghyun.
“bolehkah aku bertanya dokter Kim itu siapa?” tanya Onew.
“aniya, nanti cerita ini tidak seru,” kata Jonghyun sambil slurp mie nya.
“baiklah…” kata Taemin.
***
Akhirnya Taemin tutup diary nya dan mengumpetkannya dibawah bantal.
“Taemin…” teriak yeojadeul*penggemar Taemin di SMA.
“Taemin, apa ada bagian yang sakit?” tanya mereka, Taemin hanya bisa diam dikerumuni oleh mereka.
“hei, kalian pergi. Untuk apa menjenguk Taemin, kalian tidak akan dapat uang atau pujian dari Taemin jugakan? Lebih baik kalian pergi, membuat rumah sakit ini menjadi panas saja,” kata Hyunri yang datang tiba-tiba.
“Hei, Hyunri. Kau sendiri untuk apa kesini, mencari perhatian dengan Taemin? Kau juga untuk apa dirumah sakit ini bukankah kau tidak sakit, pura-pura ijin sakit ternyata dirumah sakit ini bermain dengan baby tetem ku,” kata seorang yeoja sambil ngelus pipi tetem.*idih, klo aq udah ad mungkin ku jmbak tuh rmbut si cwek hahah.#abaikan.
“aku… unnie ku sakit dan aku harus merawatnya” kata Hyunri beralasan.
“ya, sudah Taemppa. Kami mau pamit ya disini tidak enak ada yeoja yang tidak suka pada kami, yang itu lo yang suka nolak cinta Taemppa,” kata seorang yeoja sambil tertawa cengengesan.
‘pabo Hyunri,’ batin Hyunri.
“dadah Taemppa muach, muach,” kata seorang yeoja dengan gayanya.
Akhirnya segerombolan yeoja pergi dari kamar Taemin, dan hanya tinggal Hyunri saja.
“Taem, apa kau sakit hati karena sering ku tolak cintamu?” tanya Hyunri tiba-tiba.
“hati ku sudah terlanjur sakit sebelum ditolak cinta olehmu,” kata Taemin disertai dengan batuk darah namun tidak terlihat oleh Hyunri karena Taemin memakai saputangan.
“kau, terkena penyakit apa sebenarnya Taem?”
“jarang sekali kau berkata selembut itu, apa kau ada masalah?”
“jinjjaeyo?”
“ne, kau jarang sekali berkata seperti itu. Apa yang membuat mu berkata seperti itu?”
“jangan selalu melihat orang dari luar, tapi lihat juga dalamnya.”
“bukankah kata-kata itu aku yang mengatakannya? Hei dilarang copas.”
“hmm, dokter Kim mengatakan apa saja padamu?”
“kau adalah dongsaeng nya, kau juga mendengar kan saat dia berkata seperti itu.”
“selain itu?”
“tidak ada, memangnya kenapa?”
“ya sudah tidak apa, aku ingin memberikan ini padamu. Tulis semua kebaikan atau kekurangan ku di buku ini, aku juga akan menulis di buku ku sendiri,” kata Hyunri menyerahkan sebuah diary bergambar Piglet dan Pooh.
“kau suka Winnie the Pooh?”
“aniya, kebetulan saat aku beli tidak ada yang gambar nya Detective Conan makanya aku beli itu,” Hyunri beralasan.
“ooh, tidak ada yang gambarnya pisang?” tanya Taemin dengan polosnya.
“sebenarnya ada, tapi kata sang author dia takut kalau kau menjadi maniak pisang.”*alasan yang paling aneh wkkkk.
“ooh, uhuk,uhuk,” Taemin batuk berdarah lagi.
“ Taemin gweanchanayo?”
“ne, gweanchana.”
“Taemin apa kau gila, kau batuk darah,” kata Hyunri.
“aniya, bukankah sudah ku bilang hati ku sudah teranjur sakit sebelumnya,” kata Taemin sedikit mengencangkan suaranya.
“ooh, mianhae tapi kau harus…”
“cukup, Hyunri. Aku takut jika suatu hari nanti aku takkan bisa melihatmu, berada disampingmu.”
“kukira kau hanya ada bakat baby face saja, ternyata kau juga gentle. Aku suka orang seperti itu,” kata Hyunri dengan senyum sumringah.
“gomawo,” kata Taemin disertai pingsan.
“Taemin,, Taem,,,”

Hyunri’s POV

Sungguh jengkel sekali aku dengan fans nya Taemin tadi uhhh,,, ku lihat dari luar kamar Taemin sedang ditangani beberapa dokter. Yah, meskipun IQ ku sangat tinggi aku tidak tahu penyakit Taemin apa#PLAKKKKKKK XDDD.
“huh,”dengusku, “aaw…”jerit ku kesakitan. Kepalaku terasa sugguh sakit lebih sakit daripada sebelumnya, padahal aku tidak terlalu banyak berpikir akhir-akhir ini. Ku pegang bagian yang sakit, jika sudah seperti ini aku takkan bisa berpikir dengan jernih lagi soal perkalian 6x6 pun aku lupa.
“aah,” lama kelamaan penglihatan ku semakin kabur.
End Hyunri’s POV

Jonghyun’s POV
Akhirnya Taemin ditangani dokter lain, meskipun aku sudah berjanji pada Hyunri untuk selalu melakukan kehendaknya. Tapi bagaimanapun, aku sudah di sogok Kibum untuk tidak terlalu membantu Hyunri. Yah, lumayan lah aku disogok nya dengan yeoja-yeoja yeppeo#plakk dapat sandal gratis dari blingers author.
Aku keluar dari kamar Taemin, kudapati dongsaeng ku tergeletak pingsan. Tak ada yang menolongnya termasuk author, ku pinta bantuan dari perawat Go*mba Go Hara jadi perawat juga.
“Hyunri-ah,” panggilku saat dia sudah di infus, tapi dia belum bangun juga.
Ingin ku hubungi umma ku tapi aku sudah berjanji padanya, ah lagi pula aku sudah dapat imbalan dari Kibum pikirku.
Kuhubungi umma ku, “yoboseo,” sapa seseorang yeoja.
“umma,” jawabku.
“jonghyun….”*teriak umma 15 oktaf.
“wae umma?”
“mana Hyunri, dia belum pulang-pulang juga selama seminggu ini.”
“umma, Hyunri sakit. Dia sedang dirawat dirumah sakit.”
“mwo?”*kata umma dengan acting gaya sinetron indo yang langsung di ekspos mukanya aj.
‘Ya ampun umma gak perlu segitunya juga kali, jantung ku mau copot. Coba blinger gak ada yang pakain aku peniti udah copot ni jantung,’ batinku.
“Jonghyun, Hyunri terkena penyakit apa?” tanya umma sedikit merendahkan suaranya dan sepertinya agak kaget.
“lebih baik umma datang saja ke rumah sakit tempat aku bekerja.”
“ne, Jonghyun. Lebih baik kau tutup saja telponmu nanti pulsa mu habis,” kata umma menyudahi pembicaraan kami berdua.
20 menit kemudian
Kulihat tampang umma kelihat kaget dan buru-buru, “umma,” kataku sambil melambaikan tanganku.
Aku menghampiri umma ku, PLAKK…
‘mwo, aku dapat 5 jari di pipiku oleh umma. Aish,’ batinku.
“kenapa kau tak bilang pada umma kalau Hyunri sakit? Seharusnya kau menghubungi umma, dia itu…” kulihat nafas umma tersengak.
“umma takut dia itu pergaulan bebas kalau dia sudah begitu bagaimana? Dia adalah satu-satu nya anak perempuan yang umma punya,” umma sudah memulai ceramahnya didepan umum.
“ne umma, araseo. Lebih baik tenangkan diri umma dahulu,” kataku lembut tapi utuk kedua kalinya #PLAAAKKKK umma meletakkan 5 jari dipipiku. Kulihat disekitarku semua orang sedang tertawa, aigooo,,,, babo Jonghyun.
Akhirnya umma sedikit lebih tenang, aku berharap 5 jari tidak tertera di pipiku lagi untuk ketiga kalinya.
“sebenarnya dia kenapa bisa sakit? Dan kenapa kau tidak menceritakan pada umma?” tanya umma.
“dia sebenarnya punya penyakit kanker otak umma, karena kepalanya sering kebentok mangga waktu dulu. Dan beberapa tragedy sadis yang melibatkan kepalanya,” kataku dengan muka penuh innocent.
“tapi, seharusnya kau bilang pada umma. Banyak namja-namja yang datang kerumah, Lee Chanhee, Lee Jinki, Lee Hyukjae, Lee Sungjong, Lee Sungmin, Lee Sungyeol, Lee Howon, Lee Byunghun, Lee Gikwang, Lee Chansung, Lee Jeongmin, Lee Junghwan, Lee Jonghyun, Lee Jungshin, ah umma lupa Lee Jongwoon*author ngarep yesung rubah marga wkkakkakak.”
“itu semua namjachingu nya Hyunri?”
“ne, banyak bingkisan, hadiah untuk Hyunri.”
“wah, yeppeo-yeppeo ternyata playgirl#plakk,” aku dapat 5 jari dari author.
“apa penyakit Hyunri sudah parah?”
“katanya belum, tapi kalau didiamkan penyakitnya akan semakin parah.”
“hmm…”
Tiba-tiba ponsel umma berdering tanda ada panggilan
Umma-umma ummmmaaa*lagu Oh nya SNSD.
“yoboseo, ne, ne, ne.ara,” kata umma lalu mengakhiri panggilan tersebut.
“Jonghyun, jaga dongsaengmu.”
Akhirnya umma pulang, katanya ada urusan dengan atasannya.
“huuh,” dengusku kesal. Padahal malam ini aku ingin bertemu dengan yeoja-yeoja yeppeo.
Ku buka kamar Hyunri, ku perhatikan dia ternyata jika diam dia juga manis. Ku pandangi dia, agak mirip dengan Sekyung, mungkin keseringan deket-deket sama Sekyung.
+++
5 hari kemudian
Hyunri masih belum sadar, aku takut dia akan pergi. Taemin sudah sadar sejak 3 hari lalu, sedangkan Hyunri. Tak terasa tetesan air menetes membasahi pipiku, aku tidak boleh cengeng. Hyunri tak pernah menangis, dia pun. Aku tidak bisa menahan.
End Jonghyun’s POV

Taemin’s POV

Ku buka mataku perlahan, aku bersyukur aku bisa bangun melihat indahnya dunia ini. Tapi aku juga sedih saat dokter Kim datang kekamar ku, dan berkata Hyunri tidak sadarkan diri. Semua yang kupikirkan ku tulis di diary ku dan diary yang diberikan Hyunri padaku.

End Taemin’s POV

Hyunri’s POV

Rasanya indah sekali kulihat kupu-kupu berterbangan dilangit, langit sangat indah cuacanya sedang bersahabat. Kulihat seorang namja mirip Ahn Daniel, tersenyum padaku dan membuatku ingin mengejarnya yang sedang berlari kuikuti dia sampai didanau yang indah, disana aku bertemu dengan Kim Myung Soo dia tersenyum dan tiba-tiba langit menjadi gelap dan semua berubah. Kepalaku tiba-tiba pusing, darahku keluar dari lubang hidungku, ku usap rambutku yang ada rambutku rontok.
‘Tuhan, aku harap ini hanya mimpi,’ batinku.
Tiba-tiba semuanya bersinar kembali kulihat ada JYJ sedang menyanyi In Heaven, kututup mataku dan kembali kubuka, kulihat semuanya serba putih dan ada aroma obat yang menghiasinya.
“Hyunri, kau sudah bangun?” tanya seseorang namja.
“nuguseyo?”
“mwo? Kau tidak ingat dengan ku? Aku Kibum,” kata Kibum sedikit marah karena aku lupa.
“mianhae oppa, kepalaku agak sedikit sakit. Mataku agak kabur,” kataku agak serak.
“kau memang harus memakai kacamata,” kata Kibum oppa tertawa kecil.
“aku ulzzang, kalau pakai kacamata mata ku akan menjadi sipit,” kataku beralasan.
“dasar kau, apa Taemin itu namjachingumu?”
“mwo? Oppa tentu saja tidak.”
“bukankah kau suka dengan marga Lee?”
“anio.”
“kau berbohong, buktinya saat kau melihat Lee Chanhee, dan Lee Byunghun kau langsung menyukainya. Lalu kau melihat Hitz kau langsung suka dengan Lee Jonghun,” kata Kibum oppa sambil tertawa percaya diri.
“hanya itu saja buktinya?”
“anio, buktinya ada disini,” kata Kibum oppa memperlihatkan sebuah diary yang ada Piglet nya.
“darimana kau mendapatkannya?”
“sebenarnya waktu kau pingsan aku menemukannya jatuh.”
“oppa, kembalikan,” rengekku.
“andwae,”
“oppa…” kataku dan pura-pura pingsan.
“aku tahu kau pura-pura pingsan Hyunri-ah, ya sudah aku pergi lagipula aku sibuk.”
Aish, dia tahu aku pingsan biarlah pasti dia akan kembali dan menolongku.
End Hyunri’s POV

Taemin’s POV

Sepertinya aku harus pulang, padahal aku masih ingin berlama-lama disini. Uhh, gweanchana lagipula sebentar lagi ada ujian, aku sudah sering tidak masuk sekolah. Aku harus sekolah lagipula aku bisa saja bertemu dengan Hyunri di lain waktu.
End Taemin’s POV

+++

Akhirnya Taemin pulang, sementara itu hari demi hari tubuh Hyunri semakin lemah. Meskipun Hyunri sering menolak di kemotrapi, tapi tetap dijalani karena rayuan maut Kibum. Hari ini tepat hari ke 100 Hyunri dirawat.
“oppa, bagaimana kabar Taemin?” tanya Hyunri suaranya agak tak terdengar.
“kau hanya memikirkan Taemin, sedangkan kau disini…”
“mmp, ara. Tapi hanya dia yang belum menjengukku, semua teman-teman ku sudah datang kecuali dia. Ayolah oppa, aku tahu kau disogok Kibum oppa untuk diam tentang hal apapun agar aku tidak setres,” kata Hyunri dengan mata berbinar-binar.
“sebenarnya Taemin pernah menjengukmu, tapi saat kau terlelap dalam tidurmu dia tak ingin mengganggumu. Ini untukmu dari Taemin,” kata Jonghyun sambil memberikan sepucuk surat dan sebuah diary.
Dear Hyunri,
Hyunri, bagaimana keadaanmu? Kuharap kau akan lekas sembuh, doa kan aku juga hehhe. Mianhae, aku datang tidak tepat waktu tapi itu lebih baik. Agar aku tidak mengganggumu, Hyunri kita sama terkena penyakit yang mematikan tapi aku bangga denganmu meskipun penyakitmu parah kau tak pernah menangis, aku menulis banyak hal didalam diary yang kau berikan itu. Tetaplah menjadi Hyunri yang kukenal dan jangan pernah berubah.
From
Lee Taemin

Tak terasa air menetes membasahi pipi Hyunri yang lembut, “Taemin, paboya,” ucap Hyunri terisak-isak.
“Hyunri…”
“Taemin odie?”
“sudahlah, berhenti mencarinya.”
“andwae,” teriak Hyunri. “kepalaku…”
PRAAK, tubuh Hyunri melayang dan langsung di bantu Jonghyun.

Jonghyun’s POV

Sudah kuduga kejadian nya akan begini, dia begitu keras kepala. Aku saja hampir dibunuh Jinki hyung, karena tidak merawatnya dengan benar.
Karena aku akhir-akhir ini agak sibuk aku tidak bisa sering menjaga Hyunri, terpaksa dia sering sendiri. Tiba-tiba kulihat Taemin ragu-ragu memasuki kamar Hyunri, mungkin sudah diceramahi oleh Kibum.
“annyeong,” sapa ku pada Taemin.
“annyeong hyung,” kata Taemin sambil menundukkan kepalanya.
“wae kau tidak masuk saja kekamar Hyunri?”
“anio, aku hanya…”
“wae?”
“aku ingin mengajak Hyunri ke Taman dekat rumah sakit ini boleh tidak?”
“ne.”
“gamsahamnida hyung,” kata Taemin seraya membungkukan badannya untuk kedua kalinya.
Ku harap Hyunri sedikit terhibur.
End Jonghyun’s POV
 
Taemin’s POV

Aku senang Jonghyun hyung memperbolehkan ku membawa Hyunri ke taman, “Hyunri…” kataku seraya memberikan bunga padanya.
“mengapa kau memberiku bunga? Aku benci bunga,” katanya sedikit serak.
“perasaan ku sekarang sedang berbunga-bunga Hyunri,” kataku.
“jinjja?” tanya Hyunri tidak terlalu terdengar.
“Hyunri, wae?”
“gweanchan,” kata Hyunri sambil berdiri tapi tiba-tiba dia pingsan.
Ku gendong dia di punggungku, terasa denyut jantung Hyunri semakin lama semakin lemah. Molla.
‘Hyunri, kau akan bertahan. Aku takkan membiarkanmu pergi,’ batinku seraya mempercepat langkah kakiku.
+++
Hyunri masih belum sadarkan diri, sedari tadi pun aku mengeluarkan darah dari mulutku. Aku tak ingin sesuatu terjadi pada Hyunri, kalaupun dia tak bisa disembuhkan, aku akan mengorbankan diriku padanya.
“uhuk, huk…” sakit sekali, ditambah dengan darah yang keluar dari mulutku.
“Taeminnie, mianhae akhir-akhir ini noona agak sibuk,” kata seseorang menghampiriku.
“noona…” kataku mengangkat sedikit kepalaku.
“Taeminnie, gweanchanayo?” tanya Hara noona khawatir.
“gweanchana noona…” kepalaku sungguh pusing.
#PRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK
End Taemin’s POV

Hara’s POV

Akhirnya Taemin, pingsan tak sadarkan diri sedang di cek keadaannya. Kulihat Taemin meninggalkan sesuatu di lantai, yah diary.
Kulihat dia ternyata suka menulis puisi dan tentang seseorang yeoja yang bernama Kim Hyun Ri dan Choi Min Mi.
Kubaca dari satu halaman kelaman berikutnya sampai halaman terakhir yang ia tulis.
Dear Diary,
Hari ini aku senang sekali bisa mengajak Hyunri ke taman tapi tiba-tiba dia pingsan, aku takut, khawatir akan keadaanya. Darah terus mengalir dari mulutku(?) aku belum siap mati, akhir-akhir ini aku jarang menulis puisi sekarang yang ada dipikiranku hanyalah Hyunri. Mianhae Minmi-ah aku sering melupakan dan memarahimu, sudah dulu ya diary aku akan menyambung kembali.
TAemiN

Bercak-bercak darah ada disetiap lembar diary Taemin, kupikir mungkin dia sering batuk saat menulis dan tidak punya sapu tangan.
Tiba-tiba ponselku berbunyi, ah ummanya Taemin menelponku.
“yoboseo, ahjumma,”
“Hara-ah, Taemin odie?”
“ah, aku lupa memberi tahumu. Mianhamnida ahjumma…”
“ne, gweanchan. Taemin odie?”
“Taemin sedang dirawat dirumah sakit _______”
“aku akan kesana dalam 20 menit”
+++
Kulihat ahjumma Lee sedang berjalan, kuhampiri dia. Kuihat dia agak kaget dengan keadaan Taemin yang semakin lama semakin menyedihkan.
“Hara…”
“ne, ahjumma.”
“apa Taemin bisa disembuhkan?”
“jika dia mendapatkan donor hati mungkin saja dia bisa disembuhkan,” kataku dengan senyum pasti.
“tapi…bagaimana persediaan donor hati dirumah sakit ini?”
“mianhamnida ahjumma, rumah sakit ini telah kehabisan…”
“ara, aku akan mengikhlaskan jika anak kesayanganku itu pergi. Ya sudah Hara tolong jaga anakku, aku agak lelah aku ingin istirahat.”
Akhirnya ahjumma Lee pulang, katanya dia ingin istirahat, aku pun harus menjaga Taemin dengan baik.
End Hara’s POV

Hyunri’s POV

Kubuka mataku perlahan, semua yang kulihat terasa menjadi dua. Kulihat umma disampingku, mungkin Jonghyun hyung yang memberitahukannya pada umma. Aku sedikit benci padanya tapi apa yang bisa kulakukan, aku hanya bisa berbaring, suaraku semakin lama semakin tak terdengar aku takut tidak bisa melihat dunia ini lagi, semuanya terasa perih.
“Hyunri, kau sudah bangun?”
“n……n….e.”
“Hyunri, kau harus sembuh,” kata umma tak terasa dia menetes kan air mata.
“u…ul…ji…m…a… u…m.ma.”
“hiks, hiks,” umma sedikit terisak.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ya dia adalah Jonghyun oppa.
“Hyunri, mianhae oppa tidak bisa melakukan semua keinginanmu kemarin. Mianhae.”
“g…wea…nn…cha…n… o…pp…a…”
“Hyunri…” sepertinya umma tidak menahan tangisnya karena suara ku yang semakin lama semakin hilang.
“o…pp…a, bisakah ambilkan diary ku,” entah kebetulan suara ku tiba-tiba kedengaran.
Mungkin aku tidak bisa menggerakan tangan ku secara normal tapi aku tetap berusaha.
“opp…a, b….i…s…a k…ah be…r…ikan in…i u…n..tu..k Taemin?”
“ne.”
 “dan…”
“hati…ku, masih berfungsi kan?”
“apa maksudmu Hyunri?”
Kulihat tangis umma pecah, tak tertahan lagi.
“jika… ak…u ta…k bi…s…a di sem…buh…k…a…n, be…rr…ik…a..n hati ini u…ntu…k nya.”
“i…ni ber…ik…an u…ntuk Taemin, j…ang…an kau bac…a jik…a belum sampai kep…ad…a Taem…in.”
Goodbye my life,
Goodbye my dream,
Goodbye my mom,
Goodbye my brother,
Though we differing now,
But please stay me in you’re heart,
Don’t remove all about me in you’re memory,
I’m sorry, I believe we meet again,
In heaven,
Please remember me as The Name Loved…
Goodbye all, miss you.
End Hyunri’s POV

“Hyunri…”
“Hyunri, jangan bercanda,” kata Jonghyun.
“Hyunri…”
“Andwaeeeeeeeeeeeeeeeee….” Teriak Jonghyun tak terima, ditambah tangisan umma Hyunri tak terkalahkan disusul oleh Kibum.
Sesuai dengan permintaan Hyunri, akhirnya Taemin mendapatkan donor hati.
Hari ini semua yang bermarga Lee datang melepas kepergian Hyunri, kecuali Lee Taemin karena dia sedang dioperasi. Semua bersedih hati umma Hyunri sedikit merelakan kepergian anaknya.
+++

Taemin’s POV

Aku telah mendapatkan donor hati, siapapun pemilik hati itu aku akan selalu mengingat kebaikanmu. Teringat aku dengan Hyunri, lekas saja aku kekamar tempat ia dirawat. Kudapati kamar itu kosong.
Langsung ku hampiri __________*lupa nmany… katanya dia sudah pulang, dengan perasaan yang bimbang ku dapati rumah nya penuh tulisan berduka cita dan banyak bunga.
“dokter Kim,” sapaku.
“ah, Taemin. Kau sudah dapat donor hati?”
“ne.”
“ini untukmu, Hyunri memberikannya padamu,” kata Jonghyun hyung memberikanku sebuah diary.
“di…mana Hyunri?”
“dia sudah tinggal dirumahnya sendiri,” kata Jonghyun hyung dengan senyum pahit.
“bukankah ini rumahnya?”
“dulunya iya, tapi dia sudah punya yang baru, sempit, gelap, dan…”
“apa Hyunri sudah pergi?”
“ne.”
Aku hanya bisa tertunduk pasrah, tak tahu apa yang harus kulakukan, ingin menangis tapi aku tak ingin, hatiku tergores sangat dalam tak tahu apa lagi.
+++
Jonghyun hyung memberikan diary Hyunri padaku, kubuka laman demi laman sampai akhirnya dia menulis, I have hopelessly tulisan nya sangat kacau tidak beraturan.
Hatiku hancur sudah, sreet… tiba-tiba sesuatu jatuh dari dalam diary Hyunri. Kucoba membaca nya meskipun tulisannya tidak terlalu bisa dibaca.
Kuberikan hatiku untuk seseorang yang kucintai,
Kuharap dia menjaganya dengan baik,
Mekipun aku sudah tidak disampingnya,
Berharap dia mempunyai seseorang yang lebih baik dari diriku,
Cintailah pemberian dariku,
Selayaknya kau mencintaiku,
Ku selalu ingin bersamamu tapi tak bisa,
Tapi dengan memberikan bagian yang penting dariku,
Ku harap kau menjaganya dengan baik,
For Lee Taemin.

Ternyata yang memberikannya adalah Hyunri, hatiku bertambah sakit. Tak menyangka, semua ini terjadi, akhirnya kuputuskan membuat origami burung.
Kutulis sesuatu,
For The Name I Loved
I really miss you Hyunri,
Thanks for your liver to me,
I will take care,
We surely will meet to return...
In heaven

Segera ku terbangkan burung kertas ku, berharap Hyunri membacanya.
End Taemin’s POV
END Lee Taemin Love’s Story.
***
soni siryeowa sarangui gieogi chagapge dagawa
aryeoonda ijeneun deo isang neoreul bujeonghago sipji anheun nareul algo itjiman
gakkai inneun neol saranghal su eomneungeol algo itgie
nal barabol su eomneun neol gidarimi neomu himdeureo
ijen gyeondil su eobseo irwojil su eopgie
naega saranghaetdeon geu ireum
bulleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon
geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo
nae ane sumgo sipeojyeo
neol saranghal subakke eobseotdeon
geu nareul ijen arajwoyo
irul su eomneun sarangdo saranginikka
honja hal su eomneun sarangiran neukkimeun naege dagawa
sijak hal su do eomneun geuriumdeureun keojyeoman gago
sirin gaseum han kyeonen neoui hyanggiman nama
naega saranghaetdeon geu ireum
bulleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon
geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo
nae ane sumgo sipeojyeo
neol saranghal subakke eobseotdeo
geu nareul ijen arajwoyo
irul su eomneun sarangdo saranginikka
sucheon beoneul dorikyeo cheoeumui naro gan sungane
gaseum han guseoge da asagal ne moseubin geol
naega saranghaetdeon geu ireum
bulleoboryeo nagalsurok neomu meoreojyeotdeon
geu ireum ijen jeogeonoko na ulmeogyeo
nae ane sumgo sipeojyeo
neol saranghal subakke eobseotdeon
geu nareul ijen arajwoyo
irul su eomneun sarangdo saranginikka
irul su eomneun sarangdo saranginikka
“prok,,,prokk,,,,proookkk,” tiba-tiba tanpa disadari keempat dongsaeng bertepuk untuk hyungnya yang telah menyanyikan lagu.
“wah, Onew hyung kau keren sekali,” puji Taemin.
“gomawo, gomawo. Mana ayamnya?”
“bukannya seharusnya mana uangnya hyung?” tanya Minho.
“aku tidak perlu uang, aku hanya ingin ayam.”
“hah,,, ya sudah Taemin kan sudah. Ayo kita gambreng lagi,” kata Jonghyun.
“hompimplah alalium gambreng, siapa yang kalah beliin Onew ayam goreng,” kata Onew dan dapat tatapan tajam dari semua dongsaengnya.
 “baiklah, ayo ulang.”
“hompimplah alalium gambreng.”
“Onew hyung giliran kau,” kata Key.
“mwo?”
“ne.”
“baiklah ini dia…”
~~~
 Kya,,, bagaimana kah kisahnya abang unyu, lihat di fanfic selanjutnya….. mianhaeyo agak gaje, kurang dimengerti, saya sang author juga gak ngerti… yang baca jangan lupa tinggalkan jejak, jangan sungkan buat ngomen. . . ya, kalo aku agak kurang sibuk aku mungkin cepet nyelesainny… tapi, aku pngen bikin ff baru jdulnya Because I’m Naughty Boy, pngenny Yesung. Tapi menurut q agak tidak cocok jd ny kyaknya antara Leader ato Magnae ny suju sjalah… yah, yang bca ff b1a4 q kmarin mkasih,  ancur banget dah ff b1a4 kemarin wkkk… bagaimana editan ny? “ANEHHHHHHHHHHH” T.T,, gak papalah, yg penting hasil sndiri.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar