sumpahhh,,, ini kyaknya jelek bnget... udah biarlah sayaa memposting nie,,, jngan nanya apapun... author gak mau disebutin namany di crta soalny nie ngaur... kalo crita ny ninggung maaf bnget... thank for reading v^^
(siapkan kantong muntah anda dan sendal anda untuk crita abal-abal typo n' jayus ini)
THE BODYGUARD
Cast :
Nam Woohyun and No name
Genre :
Angst, Sad
Length :
Drabble
Author :
-
Rating :
T
Disclaimer :
This only my imagination and not really,
I’m
not a plagiat, if u read this please give me a comment, don’t
be a sider. I’m sorry if u hate this story. Thank you
“Maaf
mungkin hanya itu saja”.
Sebuah kalimat yang tertulis di memo yang
ditinggalkannya. Sebuah kalimat terakhir yang ia sampaikaan dalam bentuk memo
untuk keluarga, teman-temanorang yang telah mengenalinya. Kini, ia telah pergi
untuk selamanya. Pergi karena telah menolong seorang yang penting dalam Negara
dan berurusan dengan mafia. Bodohnya, hanya karena ia adalah seorang bodyguard
dia rela mengorbankan dirinya. Meninggalkan angan-angannya yang belum ia capai.
Timah
panas tepat menembus kejantungnya dengan aroma bubuk meksiu yang tajam. Pejabat
tinggi yang telah ditolongnya menghampirinya yang terbaring lemah dengan bau
darah segar disekitar tubuhnya.
“Nam
Woohyun,” ucap si Pejabat.
Woohyun
tersenyum meski wajahnya sudah mulai pucat-pasi, “aku senang karena sudah
menolongmu, sampaikan ini untuk keluargaku. Ku rasa aku tak mungkin lagi bisa
bertahan,” ucapnya menyerahkan sebuah memo.
Ambulan
belum saja datang, sekujur-tubuhnya
mulai membeku.
Para
mafia kabur karena salah sasaran, hanya bisa lari setelah salah menembak orang.
Dasar tidak bertanggung-jawab. Nyawanya tak bisa diselamatkan ia pun pergi di
pangkuan si pejabat.
Pemakamannya,
begitu banyak orang yang datang untuk mengantarkannya ke pembaringannya yang terakhir.
Pejabat datang kepemakamannya. Semua orang mempersilahkannya untuk ke pemakaman
Woohyun. Selesai menabur bunga si pejabat bergumam, “Semoga kau akan bahagia di kehidupanmu kedua nanti dan menjadi seorang bodyguard yang disegani dan
tidakseperti aku melakukanmu”.
END