Smua kta2 ny gak ad yg ku ubah, jd mklumin wktu umur ku 13 aku dlm masa labiilll, dan skrg tmbah labill.. drpd bnyk cincong !! happy reading..
“Jangan
tinggalkan aku, ku mohon,” kata Hye Ri.
“Aku
tak pernah akan meniggalkan mu,” kata Gi Kwang. Tiba-tiba tangan Gi Kwang yang
dari tadi memegang tangan Hye Ri terlepas, Hye Ri terjatuh tepat diatas batu.
Hye
Ri dibawa ke rumah sakit ‘Please open you’re eyes to me, Gajima’ batin Gi
Kwang. Hye Ri masih koma.
Setelah
beberapa bulan akhirnya Hye Ri bisa sadar tapi dia hilang ingatan.
“Gi Kwang ahjumma ingin bicara pada mu”
kata eomma Hye Ri
“Ahjumma akan membawa Hye Ri pulang ke
Jepang”
“Ta,tapi ahjumma berikan aku kesempatan”
“Geurae. Pada liburan musim panas tahun
depan jangan sia-siakan kesempatan mu untuk mengembalikan ingatannya”
“Arraso”
Pada
musim dingin appa Hye Ri meninggal karena diabetes melitus komplikasi dengan
darah tinggi. Sungguh perasaan Hye Ri terpukul sekali….
Akhirnya
tiba lah musim panas*yee author nya lompat gaje. Hye Ri ke Seoul dengan paksaan
eommanya
+++
Please Remember Me
Cast : Song DongWoon, Lee Gi
Kwang, Yong Junhyung, Yang Yoseob, DoojOOn, Lee Hye Ri (Rae Ra), Lee Yong Jae
(eomma Gi Kwang), and Lee Yun Ji
Hari ini adalah hari pertama
liburan musim panas, aku berniat libur di rumah ahjumma ku padahal aku tak mau
juga libur ke rumah ahjumma ku karena ahjumma ku itu sungguh pelit, namanya Lee
Yong Jae. Tapi semua tempat di Jepang sudah kudatangi, jadi kita ke Seol.
Sesampainya di bandara Incheon
ada seseorang yang menjemputku, kata ahjumma yang memakai topi, topi nya warna
putih. Tak ku sangka aku menambrak seorang namja memakai topi. ‘apakah dia
orang yang disuruh ahjumma Yong Jae ah senangnya’.
“Gwenchana?” tanyanya sembari
menebar senyum manisnya. “Gwenchana” kataku. ‘Ya ampun jantungku dagdigdug gaje
nih’. “Oh, ya Gi Kwang imnida” katanya sambil mengulurkan tangannya. “Rae Ra
imnida” menyalami tangan Gi Kwang. “Oh ya kita cari tempat duduk, orang yang
kujemput sepertinya belum datang juga” kata Gi Kwang. “Oh ya mianhae boleh aku
bertanya sesuatu?” tanya ku. “Menayakan apa?”. “Apa kau tahu nama orang yang
kau jemput?”tanyaku. “Aku tidak tahu tapi aku akan menelpon eomma ku dulu ingin
menanyakan namanaya, tunggu sebentar ya?” kata Gi Kwang sambil menjauh.
‘Yah, aku sendiri deh nggak papa
Rae Ra’. Tiba-tiba Gi Kwang berada disampingku entah kapan datang nya. “Kata
eomma ku Lee Rae Ra, hey bukan kah namamu Rae Ra” kata Gi Kwang. “Benar, tapi
siapa nama eomma mu mianhae aku sedikit lancang mungkin” kataku. “Lee Yong
Jae”. “Kau anak ahjumma YongJae?” tanyaku. “Ne”. “Kajja, aku ingin kerumahmu”
kataku sambil menarik tangan Gi Kwang dan membawa nya lari.
Sesampainya di rumah ahjumma
Yong Jae. Ternyata rumah ahjumma di pedesaan tapi katanya sih dia orang terkaya
di desa ini. Memang benar buktinya ada peternakan Kuda, yang begituu
besarrrrrrrrr*lebay banget ni author ny.
“Rae Ra kau sudah datang, kau
sudah kan berkenalan dengan Gi Kwang?” tanya ahjumma Yong Jae. “Ne. Sudah
ahjumma” kataku. “Baguslah kalau begitu setelah ganti baju bantu Gi Kwang
member makan kuda karena ahjumma malas untuk mencari pekerja lain. Hwaiting!!”
kata ahjumma dan meniggalkan aku bersama Gi Kwang. “Mwo?? Aku kan ingin libur
bukan bekerja” kataku sambil mendengus kesal. “Kau tidak perlu mebantuku, Kau
istirahat saja” kata Gi Kwang. “Tapi kau bagaimana?” tanya ku. “Aku kan bisa
minta bantuan teman-teman ku yang bekerja disini. Sudahlah cepat kau masuk ke
rumah dan istirahat lah di kamarku, kamarku yang paling depan. Arraso?” kata Gi
Kwang.
Aku berjalan kedalam rumah
ahjumma Yong Jae ya Tuhan sepertinya rumah ini dilapisi oleh emas*nggak ilang
pa?. Ah ada kamar pertama dan ada tulisannya Gi Kwang sepertinya ini kamar Gi
Kwang. Ku buka pintu kamar itu kuletakkan koper ku di sisi lain, ku ambil bajuku
dan hamper saja aku ingin mengganti nya tiba tiba seorang namja keluar dari
bawah ranjang.
“Hei siapa kau?” tanyaku sambil
memukuli nya dengan baju yang ada ditanganku. “Noona, mianhae kau yang siapa
ini kan kamar Gi Kwang hyung”. Berpikir sejenak pukul lagi “Hei kau sebut aku
dengan kata noona menmang aku tua apa?” bentakku.
+++
“Gi Kwang siapa dikamarmu?
Mengapa gaduh sekali” tanya ahjumma Yong Jae yang menghampiri Gi Kwang yang
lagi memberi jerami pada kudanya itu. “Hanya ada Hyunseung dan Rae Ra” kata Gi
Kwang dan langsung berlari bersama eomma dan berlari kekamar Gi Kwang. “Dongwoon Rae Ra berhenti” kata Ajhumma yang mulai
marah. Hennnnnnniiiiiinnnnggggg~~~~~~~~~~~
Setelah dijelaskan akhirnya Rae Ra mengerti
dari kedua belah pihak akhirnya bermaafan. “Ya sudah Rae Ra cepat ganti baju
kalau kau mau makan harus bekerja dulu dan bersihin kamar Gi Kwang gara-gara
kamu kamar Gi Kwang jadi kotor” kata ahjumma. “Dongwoon ayo kita kerja dulu”
kata Gi Kwang.
‘Seandainya eomma tidak menjual
rumah yang ada di sini dan tidak pindah ke Jepang, hmm ya sudah dari pada
ngelamun gaje mendingan bersihin kamar nya dulu’ saat aku membersihkan kamar Gi
Kwang tiba-tiba aku menemukan selembar foto yang dibelakangnya bertuliskan Gi
Kwang, Doojoon, Hyunseung, Dongwoon, Junhyung, Yoseob, Hye Ri. Sepertinya foto
ini diambil saat liburan musim panas terlihat wajah mereka begitu bahagia.
“Yeoja pada foto itu sudah pergi,
sudah 1 tahun sejak kepergiannya tepat disaat musim panas berakhir” kata
seseorang namja yang tidak ku kenal. “Junhyung imnida” katanya dingin. “Mungkin
di kira Dongwoon kau adalah Hye Ri, Hye Ri seumuran dengan Gi Kwang. Hye Ri
sungguh sayang pada Dongwoon dan menganggap Dongwoon adalah saeng yang ia punya
dan tak pernah berubah sampai akhir.Hye Ri pergi karena sesuatu. Ah aku terlalu
banyak memberi tahumu, sudahlah lupakan saja apa yang kukatakaan” kata orang yang bernama Junhyung dan
meniggalkan ku begitu saja seperti hantu.
“Omo, aku lupa aku harus
membereskan baju ku gara-gara hanya mendengarkan Junhyung” ucapku sendiri.
“Yup,, akhirnya baju nya sudah rapi semua, aku mandi ah”. Ku buka pintu kamar
mandi dan mandi….
+++
Sore yang indah berubah menjadi
malam yang penuh bertaburan bintang di langit. “ Sungguh indah bukan” kata
seseorang “Ne. betul” kataku. “Apa kau Hye Ri?” tanya seseorang namja yang
tiba-tiba di sampingku. “Ani.. anio, Rae Ra imnida”. “Kau mirip sekali dengan
Hye Ri bahkan kelkuanmu mirip sekali dengan nya”. “Jinjja? Namamu siapa kau
belum megenalkan dirimu.”. “Doojoon” katanya. “Hei kalian di situ rupanya cepat
masuk kedalam, makan malam telah tiba” kata Dongwoon.
Setelah melihat makanan yang di
atas meja makan aku merasa pernah ada orang yang membuatnya untukku kepalaku
rasanya menjadi pusing, brukkk.. rasanya yang terakhirku dengar semua orang
berkata “Hye Ri”..
‘Wae? Mengapa di tanganku ada
infuse kepala ku juga masih terasa sakit, dimana ini semua nya berwarna putih’.
“Sayang kamu sudah bangun?” tanya eomma. “Ini dimana ma?”, “rumah sakit, tapi
katanya kau boleh pulang besok”.
TokTOK pintu kamar
terbuka
“Eomma bilang ini untuk makan
buat Hye.. ah untuk Rae Ra” kata Gi Kwang. “Oh, gomawo Gi Kwang” kata eomma.
“Ahjumma, boleh kah aku mengajak Rae Ra ke Hutan pada minggu ini” kata Gi
Kwang. “Tentu saja, boleh” kata eomma. “Oh ya udah malam, goodnight, have a
nice dream” kata eomma dan pergi meniggalkanku.
***
“Gi Kwang ahjumma percaya kau bisa mengembalikan ingatan
Hye Ri” kata eomma Hye Ri. “Tapi ahjumma apa aku bisa mengembalikan ingatannya
aku hanya sebatas chingunya saja” kata Gi Kwang. “Gi Kwang ahjumma tidak
menyuruh kau sendiri bukankah masih ada Dongwoon atau yang lain” kata eomma Hye
Ri
‘Bagaimana aku bisa membuat Hye
Ri kembali mengingat semua? Tapi apa kecelakaan tahun lalu membuat nya
benar-benar melupakan semua ’
+++
Hari minggu
“Hyung apa dia bisa
mengingat kita kembali?” tanya Hyunseung. “Mudah-mudahan dia akan mengingat
kita semua” kata Gi Kwang dengan senyumannya. “Cepat kalian persiapkan semua
peralatan untuk ke puncak” kata DooJoon. “Hye.. em Rae Ra noona apa kau sudah
siap?” tanya DongWoon. “Siap,, tapi mengapa kalian selalu ingin menyebut Hye Ri
namaku kan Rae Ra” kata Rae Ra. “Tak perlu dibahas lagi ayo masuk mobil kita
berangkat” kata Junhyung dengan dinginnya.
‘Kenapa sih dia itu dingin sekali, apa aku ada salah ya
dengannya?’
“Ye, akhirnya kita sampai kita foto yuk, ini kan minggu
pertama musim panas” kata Yoseob.
‘Rasanya kepala ku pusing, dan aku serasa telah mengenal
mereka sejak kecil’
Brukkk..
Hye Ri pun pingsan dan mereka semua membawa ke rumah sakit
terdekat.
“Hye Ri, please open you’re eyes, gajima, I need you in my
life” kata seseorang, perlahan ku membuka mataku sampai aku bisa melihat wajah
nya dengan jelas “Gi.. K..wang” kataku terbata-bata, “Hye Ri akhirnya kau
sadar, aku tak tahan menjadi orang yang pura-pura tidak mengenal chingunya,
meskipun aku tahu kau tidak mengingatku dan yang lain…” “Gi Kwang cukup,, aku
mengerti perasaanmu, tapi sebelumnya mianhae aku tak bisa menjadi chingumu yang
baik selama ini aku juga tak bisa menjadi noona yang baik bagi DongWoon…”
“Cukup,, bagi kami kau adalah special Hye Ri” kata Junhyung yang tiba-tiba
masuk kamar tanpa di undang dan pulang tak diantar.
“Gomawo,, sudah menjadi chingu ku yang baik, meskipun aku
selalu tertutup dengan kalian dan tak pernah mengungkapkan bagaimana perasaanku
sekarang,, selama ini juga aku sudah menutupi penyakit yang diderita ku eomma
ku pun tak tahu..” tak terasa air mata Hye Ri menetes.. “Noona, please don’t
cry” kata DongWoon “Gwenchana, bisakah kita ke atas balkon aku ingin melihat
bintang” pintaku pada chinguldeul ku. “Tapi disana dingin” kata Yoseob. “Jebal”
kataku.
Sesmpainya di atas balkon…
“I love all of you, please don’t forget me, if I go don't be sorrowful. … jebal”
kataku. “Hey kau bercanda kan?” Tanya Gi Kwang yang menyadari ucapan Hye Ri.
Kepergian Hye Ri diiringi semilir angin malam yang begitu
dingin dan bintang jatuh…
“Noona ada bintang jatuh berikan permohonan mu” kata
Dongwoon dengan ceria. “Noo.noona, gwenchanayo?” karena tak tahan lagi akhirnya
DongWoon menangis…
Setelah kepergian Hye Ri yang begitu cepat, meskipun harus
diingat judulnya aja Please Remember Me…
3 Bulan Kemudian
“Sungguh kepergian mu tak bisa kami lupakan, saat kau
mengingat semuanya kau harus pergi meniggalkan semua orang yang menyayangimu
termasuk aku. Tahukah kau kau adalah wanita yang begitu aneh sejak pertama kita
bertemu” kata Gi Kwang sambil mememegang foto Gi Kwang dan Hye Ri.
Hye Ri in Memorian Gi
Kwang
Sungguh aku tak tahan di sini harus memakai infuse gara-gara
demam, aku berjalan keluar ke atas balkon rumah sakit dengan infuse hanya untuk
menghirup udara segar. Ku lihat ada yeoja yang terpasang infuse ditangannya
sama sepertiku menulis catatan sepertinya diari. Ku hampiri yeoja itu.
“Kyaa” jerit yeoja itu. “Wae?” tanyaku. “Nuguseyo?”
tanyanya polos. “Gi Kwang imnida. Kau pasien disini juga?” tanyaku dengan
lembut. “Hmm…”. “Mengapa kau bisa berada disini” tanyaku ‘babo Gi Kwang tentu
saja sakit’. “Aku disini gara-gara aku…” belum sempat yeoja itu menyelesaikan
kalimatnya datang seorang ahjussi. “Appa” teriak yeoja itu. “Hye Ri sayang”
kata appa yeoja yang ternyata bernama Hye Ri. “Kau siapa apa kau chingu Hye
Ri?” tanya appa Hye Ri. “Ani.. anio.. kami baru bertemu” kataku sedikit gugup.
“Hye Ri ternyata bisa juga ya?” kata appa yeoja yang bercanda*jadi keingetan
appa author #plakk…
Sejak ada yeoja itu aku punya chingu tapi aku harus pulang
hari ini, sedangkan Hye Ri harus tinggal lebih lama. Ingin rasanya bisa bertemu
dengan Hye Ri kembali.
2 minggu kemudian
Akhirnya aku bertemu dengan Hye Ri tapi dia berubah tidak
seperti Hye Ri yang kutemui saat dirumah sakit, rambutnya dipotongnya pendek
tapi dia terlihat manis seperti awal aku bertemu dengannya. Untung aku ikut
appa ku untuk bla-bla urusan reuni teman kuliah *author nya bingung jdi maklum…
“Hei” sapaku pada Hye Ri. “Eum”. “Tidak apa-apa” lalu ku
tinggal dia pergi.
‘Setelah kupikir sejenak babo Gi Kwang mengapa kau tidak
tanya rumahnya ah sudahlah aku malas memikirkannya’
Akhirnya aku pindah sekolah ternyata dia bersekolah disan
juga bahagia nya diriku.
Kami bisa di bilang sungguh bersahabat sekali, sampai kami
menyelesaikan kuliah tetap bersama hanya sebagai teman.
End memorian Gi Kwang
“Gi kwang ”
“Wae?,
“Ini ada titipan dari Park Yun Ji, eomma nya Hye Ri.
Katanya kau harus membacanya,” ucap eommaku.
Tangan ku bergetar, inikah semua tulisan yang terus ia
tulis tanpa memberi tahuku. Dan aku dapat membacanya setelah dia pergi? Bulir
airmata berjatuhan dipipi mulusku aku tak menghiraukan lagi. sakit hati ini,
dia tidak pernah mengatakan kalau ia mempunyai penyakit yang sangat parah? Dan
saat kecelakaan itu dapat menjadi fatal? Tuhan, rasanya aku ingin mati saja.
Sebuah foto di tulisan terakhir, aku, Doojoon, Hyunseung,
Junhyung, Dongwoon, dan dia.
You’re my everything,
You’re my everything,
A story,
When I’ll be there,
But,
A story will the end,
Like me,
And I hope, it’s not ending,
I know time to time will ending,
Please remember me,
Like this story
Pesan author
Semua ini hanya
cerita, dimana seseorang pergi. Tapi yang ku mau kalian mengingatnya, bukan
melupakannya.
End
selesai membaca, aku tertawa terbahak-bahak. Ternyata gaje.... wkwk..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar