Rabu, 18 Juli 2012

FF : Please Remeber Me (Oneshot)

Annyeong tebar pesona, ini adlh sbuah ff yg sngt lma ku tunda, dan baru saja slesai. Mungkin udh stu tahun yg lewat, sblum only learnt bad things aku dah buat keke~

Smua kta2 ny gak ad yg ku ubah, jd mklumin wktu umur ku 13 aku dlm masa labiilll, dan skrg tmbah labill.. drpd bnyk cincong !! happy reading..

“Jangan tinggalkan aku, ku mohon,” kata Hye Ri.
“Aku tak pernah akan meniggalkan mu,” kata Gi Kwang. Tiba-tiba tangan Gi Kwang yang dari tadi memegang tangan Hye Ri terlepas, Hye Ri terjatuh tepat diatas batu.
Hye Ri dibawa ke rumah sakit ‘Please open you’re eyes to me, Gajima’ batin Gi Kwang. Hye Ri masih koma.
Setelah beberapa bulan akhirnya Hye Ri bisa sadar tapi dia hilang ingatan.
“Gi Kwang ahjumma ingin bicara pada mu” kata eomma Hye Ri
“Ahjumma akan membawa Hye Ri pulang ke Jepang”
“Ta,tapi ahjumma berikan aku kesempatan”
“Geurae. Pada liburan musim panas tahun depan jangan sia-siakan kesempatan mu untuk mengembalikan ingatannya”
“Arraso”
Pada musim dingin appa Hye Ri meninggal karena diabetes melitus komplikasi dengan darah tinggi. Sungguh perasaan Hye Ri terpukul sekali….
Akhirnya tiba lah musim panas*yee author nya lompat gaje. Hye Ri ke Seoul dengan paksaan eommanya
+++



Please Remember Me
Cast                       : Song DongWoon, Lee Gi Kwang, Yong Junhyung, Yang Yoseob, DoojOOn, Lee Hye Ri (Rae Ra), Lee Yong Jae (eomma Gi Kwang), and Lee Yun Ji
Genre                   : Sad, Friendship



                Hari ini adalah hari pertama liburan musim panas, aku berniat libur di rumah ahjumma ku padahal aku tak mau juga libur ke rumah ahjumma ku karena ahjumma ku itu sungguh pelit, namanya Lee Yong Jae. Tapi semua tempat di Jepang sudah kudatangi, jadi kita ke Seol.
                Sesampainya di bandara Incheon ada seseorang yang menjemputku, kata ahjumma yang memakai topi, topi nya warna putih. Tak ku sangka aku menambrak seorang namja memakai topi. ‘apakah dia orang yang disuruh ahjumma Yong Jae ah senangnya’.
                “Gwenchana?” tanyanya sembari menebar senyum manisnya. “Gwenchana” kataku. ‘Ya ampun jantungku dagdigdug gaje nih’. “Oh, ya Gi Kwang imnida” katanya sambil mengulurkan tangannya. “Rae Ra imnida” menyalami tangan Gi Kwang. “Oh ya kita cari tempat duduk, orang yang kujemput sepertinya belum datang juga” kata Gi Kwang. “Oh ya mianhae boleh aku bertanya sesuatu?” tanya ku. “Menayakan apa?”. “Apa kau tahu nama orang yang kau jemput?”tanyaku. “Aku tidak tahu tapi aku akan menelpon eomma ku dulu ingin menanyakan namanaya, tunggu sebentar ya?” kata Gi Kwang sambil menjauh.
                ‘Yah, aku sendiri deh nggak papa Rae Ra’. Tiba-tiba Gi Kwang berada disampingku entah kapan datang nya. “Kata eomma ku Lee Rae Ra, hey bukan kah namamu Rae Ra” kata Gi Kwang. “Benar, tapi siapa nama eomma mu mianhae aku sedikit lancang mungkin” kataku. “Lee Yong Jae”. “Kau anak ahjumma YongJae?” tanyaku. “Ne”. “Kajja, aku ingin kerumahmu” kataku sambil menarik tangan Gi Kwang dan membawa nya lari.
                Sesampainya di rumah ahjumma Yong Jae. Ternyata rumah ahjumma di pedesaan tapi katanya sih dia orang terkaya di desa ini. Memang benar buktinya ada peternakan Kuda, yang begituu besarrrrrrrrr*lebay banget ni author ny.
                “Rae Ra kau sudah datang, kau sudah kan berkenalan dengan Gi Kwang?” tanya ahjumma Yong Jae. “Ne. Sudah ahjumma” kataku. “Baguslah kalau begitu setelah ganti baju bantu Gi Kwang member makan kuda karena ahjumma malas untuk mencari pekerja lain. Hwaiting!!” kata ahjumma dan meniggalkan aku bersama Gi Kwang. “Mwo?? Aku kan ingin libur bukan bekerja” kataku sambil mendengus kesal. “Kau tidak perlu mebantuku, Kau istirahat saja” kata Gi Kwang. “Tapi kau bagaimana?” tanya ku. “Aku kan bisa minta bantuan teman-teman ku yang bekerja disini. Sudahlah cepat kau masuk ke rumah dan istirahat lah di kamarku, kamarku yang paling depan. Arraso?” kata Gi Kwang.
                Aku berjalan kedalam rumah ahjumma Yong Jae ya Tuhan sepertinya rumah ini dilapisi oleh emas*nggak ilang pa?. Ah ada kamar pertama dan ada tulisannya Gi Kwang sepertinya ini kamar Gi Kwang. Ku buka pintu kamar itu kuletakkan koper ku di sisi lain, ku ambil bajuku dan hamper saja aku ingin mengganti nya tiba tiba seorang namja keluar dari bawah ranjang.
                “Hei siapa kau?” tanyaku sambil memukuli nya dengan baju yang ada ditanganku. “Noona, mianhae kau yang siapa ini kan kamar Gi Kwang hyung”. Berpikir sejenak pukul lagi “Hei kau sebut aku dengan kata noona menmang aku tua apa?” bentakku.
+++
                “Gi Kwang siapa dikamarmu? Mengapa gaduh sekali” tanya ahjumma Yong Jae yang menghampiri Gi Kwang yang lagi memberi jerami pada kudanya itu. “Hanya ada Hyunseung dan Rae Ra” kata Gi Kwang dan langsung berlari bersama eomma dan berlari kekamar Gi Kwang. “Dongwoon  Rae Ra berhenti” kata Ajhumma yang mulai marah. Hennnnnnniiiiiinnnnggggg~~~~~~~~~~~
                 Setelah dijelaskan akhirnya Rae Ra mengerti dari kedua belah pihak akhirnya bermaafan. “Ya sudah Rae Ra cepat ganti baju kalau kau mau makan harus bekerja dulu dan bersihin kamar Gi Kwang gara-gara kamu kamar Gi Kwang jadi kotor” kata ahjumma. “Dongwoon ayo kita kerja dulu” kata Gi Kwang.
                ‘Seandainya eomma tidak menjual rumah yang ada di sini dan tidak pindah ke Jepang, hmm ya sudah dari pada ngelamun gaje mendingan bersihin kamar nya dulu’ saat aku membersihkan kamar Gi Kwang tiba-tiba aku menemukan selembar foto yang dibelakangnya bertuliskan Gi Kwang, Doojoon, Hyunseung, Dongwoon, Junhyung, Yoseob, Hye Ri. Sepertinya foto ini diambil saat liburan musim panas terlihat wajah mereka begitu bahagia.
                “Yeoja pada foto itu sudah pergi, sudah 1 tahun sejak kepergiannya tepat disaat musim panas berakhir” kata seseorang namja yang tidak ku kenal. “Junhyung imnida” katanya dingin. “Mungkin di kira Dongwoon kau adalah Hye Ri, Hye Ri seumuran dengan Gi Kwang. Hye Ri sungguh sayang pada Dongwoon dan menganggap Dongwoon adalah saeng yang ia punya dan tak pernah berubah sampai akhir.Hye Ri pergi karena sesuatu. Ah aku terlalu banyak memberi tahumu, sudahlah lupakan saja apa yang kukatakaan”  kata orang yang bernama Junhyung dan meniggalkan ku begitu saja seperti hantu.
                “Omo, aku lupa aku harus membereskan baju ku gara-gara hanya mendengarkan Junhyung” ucapku sendiri. “Yup,, akhirnya baju nya sudah rapi semua, aku mandi ah”. Ku buka pintu kamar mandi dan mandi….
+++
                Sore yang indah berubah menjadi malam yang penuh bertaburan bintang di langit. “ Sungguh indah bukan” kata seseorang “Ne. betul” kataku. “Apa kau Hye Ri?” tanya seseorang namja yang tiba-tiba di sampingku. “Ani.. anio, Rae Ra imnida”. “Kau mirip sekali dengan Hye Ri bahkan kelkuanmu mirip sekali dengan nya”. “Jinjja? Namamu siapa kau belum megenalkan dirimu.”. “Doojoon” katanya. “Hei kalian di situ rupanya cepat masuk kedalam, makan malam telah tiba” kata Dongwoon.
                Setelah melihat makanan yang di atas meja makan aku merasa pernah ada orang yang membuatnya untukku kepalaku rasanya menjadi pusing, brukkk.. rasanya yang terakhirku dengar semua orang berkata “Hye Ri”..
                ‘Wae? Mengapa di tanganku ada infuse kepala ku juga masih terasa sakit, dimana ini semua nya berwarna putih’. “Sayang kamu sudah bangun?” tanya eomma. “Ini dimana ma?”, “rumah sakit, tapi katanya kau boleh pulang besok”.
TokTOK  pintu kamar terbuka
                “Eomma bilang ini untuk makan buat Hye.. ah untuk Rae Ra” kata Gi Kwang. “Oh, gomawo Gi Kwang” kata eomma. “Ahjumma, boleh kah aku mengajak Rae Ra ke Hutan pada minggu ini” kata Gi Kwang. “Tentu saja, boleh” kata eomma. “Oh ya udah malam, goodnight, have a nice dream” kata eomma dan pergi meniggalkanku.
***
“Gi Kwang ahjumma percaya kau bisa mengembalikan ingatan Hye Ri” kata eomma Hye Ri. “Tapi ahjumma apa aku bisa mengembalikan ingatannya aku hanya sebatas chingunya saja” kata Gi Kwang. “Gi Kwang ahjumma tidak menyuruh kau sendiri bukankah masih ada Dongwoon atau yang lain” kata eomma Hye Ri
                ‘Bagaimana aku bisa membuat Hye Ri kembali mengingat semua? Tapi apa kecelakaan tahun lalu membuat nya benar-benar melupakan semua ’
+++
Hari minggu
 “Hyung apa dia bisa mengingat kita kembali?” tanya Hyunseung. “Mudah-mudahan dia akan mengingat kita semua” kata Gi Kwang dengan senyumannya. “Cepat kalian persiapkan semua peralatan untuk ke puncak” kata DooJoon. “Hye.. em Rae Ra noona apa kau sudah siap?” tanya DongWoon. “Siap,, tapi mengapa kalian selalu ingin menyebut Hye Ri namaku kan Rae Ra” kata Rae Ra. “Tak perlu dibahas lagi ayo masuk mobil kita berangkat” kata Junhyung dengan dinginnya.
‘Kenapa sih dia itu dingin sekali, apa aku ada salah ya dengannya?’
“Ye, akhirnya kita sampai kita foto yuk, ini kan minggu pertama musim panas” kata Yoseob.
‘Rasanya kepala ku pusing, dan aku serasa telah mengenal mereka sejak kecil’
Brukkk..
Hye Ri pun pingsan dan mereka semua membawa ke rumah sakit terdekat.
“Hye Ri, please open you’re eyes, gajima, I need you in my life” kata seseorang, perlahan ku membuka mataku sampai aku bisa melihat wajah nya dengan jelas “Gi.. K..wang” kataku terbata-bata, “Hye Ri akhirnya kau sadar, aku tak tahan menjadi orang yang pura-pura tidak mengenal chingunya, meskipun aku tahu kau tidak mengingatku dan yang lain…” “Gi Kwang cukup,, aku mengerti perasaanmu, tapi sebelumnya mianhae aku tak bisa menjadi chingumu yang baik selama ini aku juga tak bisa menjadi noona yang baik bagi DongWoon…” “Cukup,, bagi kami kau adalah special Hye Ri” kata Junhyung yang tiba-tiba masuk kamar tanpa di undang dan pulang tak diantar.  
“Gomawo,, sudah menjadi chingu ku yang baik, meskipun aku selalu tertutup dengan kalian dan tak pernah mengungkapkan bagaimana perasaanku sekarang,, selama ini juga aku sudah menutupi penyakit yang diderita ku eomma ku pun tak tahu..” tak terasa air mata Hye Ri menetes.. “Noona, please don’t cry” kata DongWoon “Gwenchana, bisakah kita ke atas balkon aku ingin melihat bintang” pintaku pada chinguldeul ku. “Tapi disana dingin” kata Yoseob. “Jebal” kataku.
Sesmpainya di atas balkon…
“I love all of you, please don’t forget me, if I go don't be sorrowful. … jebal” kataku. “Hey kau bercanda kan?” Tanya Gi Kwang yang menyadari ucapan Hye Ri.
Kepergian Hye Ri diiringi semilir angin malam yang begitu dingin dan bintang jatuh…
“Noona ada bintang jatuh berikan permohonan mu” kata Dongwoon dengan ceria. “Noo.noona, gwenchanayo?” karena tak tahan lagi akhirnya DongWoon menangis…
Setelah kepergian Hye Ri yang begitu cepat, meskipun harus diingat judulnya aja Please Remember Me…
3 Bulan Kemudian
“Sungguh kepergian mu tak bisa kami lupakan, saat kau mengingat semuanya kau harus pergi meniggalkan semua orang yang menyayangimu termasuk aku. Tahukah kau kau adalah wanita yang begitu aneh sejak pertama kita bertemu” kata Gi Kwang sambil mememegang foto Gi Kwang dan Hye Ri.

Hye Ri in Memorian Gi Kwang
Sungguh aku tak tahan di sini harus memakai infuse gara-gara demam, aku berjalan keluar ke atas balkon rumah sakit dengan infuse hanya untuk menghirup udara segar. Ku lihat ada yeoja yang terpasang infuse ditangannya sama sepertiku menulis catatan sepertinya diari. Ku hampiri yeoja itu.
“Kyaa” jerit yeoja itu. “Wae?” tanyaku. “Nuguseyo?” tanyanya polos. “Gi Kwang imnida. Kau pasien disini juga?” tanyaku dengan lembut. “Hmm…”. “Mengapa kau bisa berada disini” tanyaku ‘babo Gi Kwang tentu saja sakit’. “Aku disini gara-gara aku…” belum sempat yeoja itu menyelesaikan kalimatnya datang seorang ahjussi. “Appa” teriak yeoja itu. “Hye Ri sayang” kata appa yeoja yang ternyata bernama Hye Ri. “Kau siapa apa kau chingu Hye Ri?” tanya appa Hye Ri. “Ani.. anio.. kami baru bertemu” kataku sedikit gugup. “Hye Ri ternyata bisa juga ya?” kata appa yeoja yang bercanda*jadi keingetan appa author #plakk…
Sejak ada yeoja itu aku punya chingu tapi aku harus pulang hari ini, sedangkan Hye Ri harus tinggal lebih lama. Ingin rasanya bisa bertemu dengan Hye Ri kembali.
2 minggu kemudian
Akhirnya aku bertemu dengan Hye Ri tapi dia berubah tidak seperti Hye Ri yang kutemui saat dirumah sakit, rambutnya dipotongnya pendek tapi dia terlihat manis seperti awal aku bertemu dengannya. Untung aku ikut appa ku untuk bla-bla urusan reuni teman kuliah *author nya bingung jdi maklum…
“Hei” sapaku pada Hye Ri. “Eum”. “Tidak apa-apa” lalu ku tinggal dia pergi.
‘Setelah kupikir sejenak babo Gi Kwang mengapa kau tidak tanya rumahnya ah sudahlah aku malas memikirkannya’
Akhirnya aku pindah sekolah ternyata dia bersekolah disan juga bahagia nya diriku.
Kami bisa di bilang sungguh bersahabat sekali, sampai kami menyelesaikan kuliah tetap bersama hanya sebagai teman.
End memorian Gi Kwang
“Gi kwang ”
“Wae?,
“Ini ada titipan dari Park Yun Ji, eomma nya Hye Ri. Katanya kau harus membacanya,” ucap eommaku.
Tangan ku bergetar, inikah semua tulisan yang terus ia tulis tanpa memberi tahuku. Dan aku dapat membacanya setelah dia pergi? Bulir airmata berjatuhan dipipi mulusku aku tak menghiraukan lagi. sakit hati ini, dia tidak pernah mengatakan kalau ia mempunyai penyakit yang sangat parah? Dan saat kecelakaan itu dapat menjadi fatal? Tuhan, rasanya aku ingin mati saja.
Sebuah foto di tulisan terakhir, aku, Doojoon, Hyunseung, Junhyung, Dongwoon, dan dia.
You’re my everything,
You’re my everything,
A story,
When I’ll be there,
But,
A story will the end,
Like me,
And I hope, it’s not ending,
I know time to time will ending,
Please remember me,
Like this story
Pesan author
Semua ini hanya cerita, dimana seseorang pergi. Tapi yang ku mau kalian mengingatnya, bukan melupakannya.

End

selesai membaca, aku tertawa terbahak-bahak. Ternyata gaje.... wkwk..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar