Rabu, 16 Mei 2012

FF : For U Not To Know


For U Not To Know
Main Cast            : Choi Hyorin (OC), Cho Hyerim (OC)
Support Cast      : Kim Jongwon a.k.a Yesung, Lee Donghae a.k.a Donghae
Author                  : Me
Genre                   : Sad, and etc.
Length                  : Oneshot


~~~
Choi Hyorin’s POV
Sudah lama ku sembunyikan semua ini dengan dirinya, seseorang yang sangat kusayangi. Kim Jong Won. Aku tak bisa memberitahunya, tentang semua kenyataan pahit yang ku alami.
Hari ini sudah dua kali hidungku berdarah, tapi menurutku ini wajar, maksudnya aku sudah terbiasa karena inilah penyakitku.
“Hyorin, nanti diminum obatmu. Di atas meja makan. Jangan lupa, aku pergi dulu. Annyeong,” pamit Hyerim eonnie ku dan keluarga satu-satunya yang aku punya.
Aku hanya bisa terkikik, melihat tingkah eonnie ku yang selalu tergesa-gesa jika berangkat kerja. Jangan tanya aku, mana mungkin aku bisa bekerja. Aku tidak seperti orang normal lagi, meskipun tidak nampak diluar, tapi dalamnya. Aku cacat.
Seseorang mengetuk pintu rumahku, membuyarkanku dari lamunanku. Seperti yang ku duga, Jongwon yang ada di ambang pintu.
“Masuk,” ucapku singkat.
“Hyorin, rasanya lama sekali kita tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu, kau juga tambah cantik,” ucapannya begitu basi. Selalu kalimat itu yang ia ucapkan apabila bertemu denganku.
Aku tersenyum kecut. “Ngg, apa kau tidak sibuk hari ini? Tidak ada jadwal?” tanyaku. Yah, dia kan punya boyband.
Jongwon menghela nafasnya. “Aku disini untukmu, jangan buat aku kecewa. Mungkin kau lupa, hari ini adalah hari jadi kita yang kedua,” ucapnya sambil tersenyum. Aku saja lupa. “Hmm… kau tidak perlu memberiku hadiah seperti tahun kemarin, aku sudah dapat hadiah yang paling istimewa. Bisa melihatmu.”
“Ngg, terimakasih,” ucapku sambil tersenyum. “Baiklah, kalau begitu aku…” Aku tidak dapat menyambung kata yang barusan. Nafasku sesak.
“Hyorin, kau tidak apa-apa?” tanya Jongwon panik. Mataku mengabur. “HYORIN!!!!”
End Choi Hyorin’s POV
~~~
“Hyorin,” ucap Hyerim lembut sambil membelai rambut Hyorin. “Apa kau merasa sudah baikan?” tanyanya sambil menyodorkan segelas air putih ke Hyorin.
“Terimakasih, eonnie,” ucap Hyorin sambil tersenyum. “Apa Jongwon sudah tahu tentang penyakitku?” tanyanya cemas.
“Tidak. Saat ia menanyakan kenapa kau bisa begini. Eonnie, bilang kalau kau mungkin terlalu lelah.”
Hyorin tersenyum lega, “Syukurlah.” Seketika raut wajahnya berubah menjadi masam. “Aku takut eonnie.”
“Hyo, kau masih punya kesempatan untuk hidup.” Hyerim menghela nafas. “Hyo, mungkin takdir tak bisa diubah tapi cobalah berusaha.”
Hyerim meninggalkan Hyorin yang masih mencerna kalimat yang barusan Hyerim ucapkan.
~~~
Beberapa bulan kemudian
Choi Hyorin’s POV
Sekarang tanggal berapa? Aku sudah melupakan semuanya. Mungkin. Aku sudah lemah, aku tak bisa bangun lagi. Aku hanya bisa berbaring di kasur. Jam berpa sekarang? Hm… jam 5 sore. Sebentar lagi eonnie pulang.
“Annyeong, Saengie!!!” teriaknya terdengar kekanak-kanakan. Aku hanya bisa tersenyum.
“Eonnie, bisa kau peluk aku?” tanyaku. Membuat eonnie heran dengan sikapku. Tapi akhirnya ia menuruti keingannku. “Eonnie, neomo apayo. Apa,” ucapku meringis.
“Hmmm…?” Kami berdua terkejut dan melepaskan pelukan kami berdua melihat Jongwon sudah berada di ambang pintu kamarku.
“Jongwon, kenapa kau hanya diam di sana? Kemari, temani Hyorin dia sepertinya sangat merindukanmu,” ucap eonnie terkikik. Sebenarnya aku ingin melempar dengan bantal, tapi kuurungkan niatku.
Jongwon sudah berada disampingku, “Hyo?”
“Ngg?”
“Apa ada yang kau sembunyikan dariku selama ini?” tanyanya. Ia menatap tajam  kearahku.
 “Kau tidak perlu tahu.” Ia mendekapku dalam pelukannya.
Mian, aku tak ingin kau mengetahuinya               -batinku.
Ponsel Jongwon berbunyi, “Yoboseo.” Ia diam sejenak memandang kearahku. “Ne, ne, ara.”
“Hyo-“
Belum sempat ia menjelaskan padaku, sudah ku potong. “Pergilah,” ucapku seraya tersenyum meskipun agak terpaksa. Padahal aku masih ingin kau tetap disini          -batinku.
Tes… tes… kurasakan cairan kental berwarna merah keluar dari hidungku. Pandanganku mengabur dan…
End Choi Hyorin’s POV
~~~
Saat ini wajah wajah Hyerim tampak tegang menunggu Dokter Lee keluar dari ruangan tempat Hyorin dirawat. Sementara itu dilain tempat di waktu yang sam Jongwon bersama manajernya sedag asyik berbicara.
“Jongwon, apa itu di kausmu yang berwarna merah?” tanya manajer. Kebetulan kaus yang dipakai Jongwon berwarna putih jadi sangat terlihat bercak darah.
“Mwo? Darah?” Ia mengingat dimana terakhir kali ia mendapatkannya. “Mungkinkah?” Jongwon mencoba pergi tapi di cegah oleh manajer.
“Kau ingat kita sudah kontrak?” Jongwon hanya bisa diam menurut.
~~~
Dua hari telah berlalu, Hyorinpun sudah sadar dari komanya. Meskipun slang oksigen masih terpasang rapi. Menurut dokter, Hyorin perlu oksigen.
“Eonnie,” ucap Hyorin lirih.
“Hyo-ah, aku telpon Jongwon ya?” Hyorin menggeleng cepat. “Waeyo?”
“Dia tidak perlu tahu.”
“Kenapa kau masih saja keras kepala,” ucap Hyerim terkikik.
“Setidaknya aku tidak cerewet,” cibir Hyorim.
“YA!! Akan ku cubit pipimu yang chubby itu.” Mereka pun tertawa.
Sudah seminggu Hyorin berada di rumah sakit, akan tetapi Jongwon masih saja tidak tahu. Keadaan Hyorin pun mulai membaik.
“Eonnie, saranghaeyo,” ucap Hyorin sambil tersenyum.
Mungkin agak aneh menurut Hyerim karena Hyorin tak pernah mengucapkan kalimat itu bahkan pada ayah dan ibunya yang sudah pergi. (kalo ama yesung love u kali ya.. ?)
“Nado.”
“Eonnie, jangan bilang siapa-siapa kalau aku mencintaimu ya? Eonnie aku punya satu permintaan, satu kali ini saja. Tutup matamu eonnie.”
“Mwo?”
“Jebal!”
Ini permintaan ku yang terakhir eonnie –batin Hyorin.  
Akhirnya Hyerim menuruti permintaan Hyorin dan menutup matanya.
“Apa boleh ku buka sekarang?”
“Bukalah sekarang matamu,” ucap seseorang suara laki-laki.
Perlahan Hyerim membuka matanya. “Donghae?” Hyerim kaget dengan apa yang ia lihat. “Kau masih hidup?”
Donghae hanya tersenyum.
“Bukankah kau sudah pergi? Karena kecelakaan satu tahun yang lalu?” cerocos Hyerim.
“Ssst…” ucap Donghae. “ Aku masih hidup, aku akan selalu hidup di hatimu begitu juga Hyorin. Kau tidak perlu mencari tahu kenapa aku ada disini. Satu hal lagi yang ingin ku katakan padamu ‘saranghae’” ucap Donghae mengecup kening Hyerim.
Tiba-tiba lampu dirumah sakit mati dan sekejap pula lampu itu menyala namun Donghae telah menghilang, dan Hyorin meninggal.
~~~
Hyorim dimakamkan di samping kedua orang tuanya. Hyerim masih tidak percaya dengan apa yag ia lihat semalam, tapi itulah kenyataannya.
Seorang laki-laki menghampiri Hyerim, Jongwoon.
“Mengapa kau tidak memberi tahuku?” tanya Jongwon pada Hyerim.
“Kau tidak perlu tahu,” ucap Hyerim yang seakan-akan terlihat itu adalah Hyorin. Mata Jongwon terbelalak tidak percaya.
^END^
Gomawo,, udah reading… agak gaje yah???
Kalo banyak yg ngomen bkal ad sequel, klo gk ya sudhlah smpai ini sja…

1 komentar:

  1. uummm... daebakk eonnie,, tingkatkan prestasimu dlam ff ya :D

    BalasHapus