Senin, 17 Oktober 2011

FF : Please Don't Cry Part 4


annyeong,,, ad yg nunggu ff ini kah???
serentak"kagak"
yaudah aq lg rjin nih ng'post



Title : Please Don’t Cry
Author : Yina
Length : Chapter
Genre : AU, Romance, Angst, Sad, and etc.



“Mwo? Donghyun banyak kekurangan darah?”
          #PRAKKK umma jatuh pingsan dan di bawa ke kamar pasien, tiba-tiba kenapa di saat seperti ini keluar darah dari mulut ku. Kapan aku bisa sembuh, aku ingin sekali sembuh.
          “Hyena-ah, kamu kenapa sayang?” tanya appa.
          “Gwenchana appa, apa umma sudah sadar?” tanyaku.
          “Ternyata kamu tidak berubah sebelum dan sesudah kami berdua bercerai” kata appa sambil membelai lembut rambut ku.
          “Pak, istri anda sudah siuman” kata seorang suster.
          “Jinjja? Ya sudah Hyena kau tunggu sebentar ya, appa ingin melihat ibumu”
          Untung appa tidak melihat aku batuk darah tadi, jika tidak pasti aku akan dimarahi dan memaksa ku untuk dirawat. Bagiku semua itu sangat menyakitkan.
          “Hei, kau”
          “Youngmin”
          “Sudah kubilang namaku Kwangmin bukan Youngmin”
          “Kau mirip sekali dengan Youngmin”
          “Jinjja? Tapi ini pakailah untukmu. Aku takut lengan bajumu menjadi sasaran darah mu itu”
          ‘Yongmin neomo bogoshipeoyo’ tiba-tiba aku teringat Youngmin, sapu tangan ini hampir sama dengan milik Youngmin.
          “Mengapa kau jadi menangis? Apa salah ku?”
          “Aniya, kau tidak salah. Aku teringat Youngmin”
          “Mengapa kau selalu mengingatnya? Apa dia seseorang yang sangat penting bagimu?”
“Ne, dia adalah seseorang yang sangat penting sebelum dia pergi meninggalkan semuanya termasuk aku”
“Ulji mara, dia bagi ku juga penting dia sering membelikan ku komik Pikachu. Tak ada dia hidup ku terasa hampa”
“Mwo? Kau siapanya Youngmin?”
“A…a…aku adalah kembarannya”
“Mwo? Dia tidak pernah menceritakanmu”
“Molla”
“Ya sudah aku pergi dulu” kataku meninggalkannya. Kini aku terdiam di dekat pintu keluar masuk rumah sakit sendirian.
‘Youngmin aku ingin kau ada disini di samping ku’ batin ku terasa perih, mengingat kepergian Youngmin yang mengenaskan. Tiba-tiba angin berhembus kencang disertai hujan yang deras, entah kenapa aku menangis. Seakan-akan Youngmin ada di samping ku, suster yang ada di dekat tempat aku duduk mencoba menenangkanku aku juga bingung semakin dia mencoba menenangkanku semakin kencang tangisan ku.*aneh tp nyata dlam fanfic*
“Berhentilah menangis aku ada disampingmu, bukankah pernah aku mengatakn jangan pernah menangis lagi Hyena demi diriku” bisik seseorang.
“Youngmin…”
Suara yang berbisik tadi seperti suara Youngmin.
“Gwenchanayo?”
“Apa kau tidak mendengar suara seseorang, atau ada orang disamping ku?”
“Tidak, tidak ada” ternyata si suster masih menemani ku.
Apa hanya firasat ku sajakah Youngmin ada disampingku? Hyena baboya, mungkin karena aku terlalu memikirkan Youngmin makanya jadi seperti ini.
“Hyena, mianhae aku sudah membunuh Youngmin dan melukai Donghyun h…h…hyung”
“Mengapa kau minta maaf padaku? Seharusnya kau meminta maaf dengan Youngmin dan Donghyun oppa, lagipula kau tidak suka memanggilnya dengan sebutan hyung” omelku.
“Hyena…”
“Jangan duduk disamping ku, dan jangan pernah mendekatiku”
“Tapi…”
“Kau tak mengerti lebih baik kau pergi”
Finally, finally… finally
Terdengar seseorang mengatakan finally*gw yg lg nulis lg akit hti*
‘Mwo? Kenapa dia mengatakan finally dasar aneh’
Mana appa ya? Kulihat disekitar ku, mungkin dia sedang menemani umma. Untung aku dilantai dasar dan tepat berada dekat dengan pintu keluar masuk jadi aku bisa melihat siapa saja orang yang keluar dan datang ke rumah sakit ini.
“Mba, ada ditemukan mayat laki-laki di depan sana” kata seseorang namja memakai masker dan baju tertutup*mksudny muka ny gak kliatan* kepada suster disampingku, padahalkan resipsionis ada di dekat sana mengapa mengatkan pada suster yang disampingku? Dasar aneh.
“Nuguseyo?” tanya si suster.
“Molla” kata orang itu tersenyum licik yang masih bisa kulihat dengan mata ajaibku(?).
“Lebih baik kau bilang dengan perawat yang itu” kata suster menunjuk seorang perawat namja yang mirip dengan Minwoo.
“Ne”
“Menangislah kau Hyena” kata namja itu terdengar samar-samar.
‘Apa maksud namja itu?’ batinku.
Setelah beberapa menit kemudian…
Seorang namja paruh baya meninggal di depan rumah sakit ialah…
^TBC^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar