Because…
Cast : Park Jungsoo a.k.a Leeteuk Super Junior
Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun Super Junior
Kim Jongwoon a.k.a Yesung Super Junior
Kim Hye Ri a.k.a Hyeri
Park Hyun Hoon a.k.a Hyunhoon / Fefen
Park Hyun Hoon a.k.a Hyunhoon / Fefen
Rating : PG – 13
Author : Lee Miniemimuett
Genre : Tragedy, Sad, and etc.
Length : Twoshot
NB :
gaje, gayus, banyak typo nya?, dan gak bisa dijelasin oleh author yang cwek nya
Kim Myung Soo ,,, dan mau ny cast ny ad Myungsoo ny tapi bingung ngjalsin ny y
udah Happy reading…
~~~
~~~FLASH BACK~~~
Kim Jongwoon’s POV
Hari ini tanggal 28 September 1999 tepat hari umma ku
meninggal karena kanker getah bening, memang menyakitkan bagiku ditambah lagi
adikku Hyeri masih berumur 11 bulan tidak mengenal siapa ibu kandungnya. Kutatap wajah
Hyeri tampangnya polos tidak mengerti apa-apa. Sedangka appa ku menghilang
entah kemana.
End Kim Jongwoon’s POV
Park Jung Soo’s POV
Hari ini tanggal 28 September 1999, rumahku
terbakar tanpa meninggalkan sisa. Ibu dan Ayahku meninggal karena mencoba
menyelamatkan kami berdua dan mereka terlalu banyak menghirup karbon dioksida,
sedangkan aku hidup bersama Hyunhoon. Aku bingung harus bagaimana, aku belum
bekerja kutatap wajah Hyunhoon yang sedang memainkan rambutnya. Dia masih belum
mengerti apapun.
End Park Jungsoo’s POV
Cho Kyuhyun’s POV
Hari ini tanggal 28 September 1999, aku
menunggu Ibu dan Ayahku tapi mereka tidak juga datang. Akhirnya asisten ummaku
menelpon bahwa mereka berdua kecelakaan, karena membantu seorang pasien tetapi
saat di ambulan rem nya blong, dan jatuh ke jurang. Sejak itu aku benci kedua
orang tuaku.
End Cho Kyuhyun’s POV
~~~End FLASH BACK~~~
Kim Hyunri’s POV
Akhirnya
aku bisa masuk sekolah terkenal di Seoul yaitu SMA Shinwa, dengan tahap
beasiswa. Sehingga aku tidak terlalu meropotkan Jongwoon oppa,
#PRAAK
“mianhamnida,
aku tidak sengaja,” kataku seraya membungkukkan punggungku.
“angkat
wajahmu,” kata orang yang kutabrak tadi.
Kuangkat
saja wajahku.
“hmm… kau
lulus karena beasiswa?” tanya nya.
“ne.”
“orang
sepertimu tidak cocok sekolah disini, sekolah ini tempat orang terhormat. Dan
orang miskin seperti kau tidak cocok sekolah disini,” hinanya padaku.
“hkk,”
isakku tak tahan.
“menangis?
Yeoja sepertimu ternyata menangis? Aku tak menyangka.”
Ku
beranikan diriku, “namja, bodoh sepertimu meskipun sekaya apapun. Kalau kau
menyombongkan dirimu, tidak akan bermakna semua yang kau lakukan itu.”
“oh, kau
tidak tahu aku. Namaku Cho Kyuhyun anak dari kepala…”
Trereng
rereng (ponsel kyu bunyi)
“yoboseo,
ne appa, ne.”
“hati-hati
kau, aku takkan melepaskan mu.”
Katanya
sambil berlalu. “huuh,” dengusku.
#PRaAAKKK
‘aigoo,
siapa kali ini?’
“mianhae,”
katanya tulus.
“na do
mianhae.”
“Jungsoo
oppa, aku lelah sudah,” kata seseorang yeoja dibelakang namja itu.
“hmmp,,
kau masih mending hanya begitu saja Hyunhoon-ah.”
“sepertinya
aku harus pergi.”
“andwae,
kita belum berkenalan,” kata namja itu.
“naneun
Kim Hyeri imnida,” kataku seraya pergi aku sudah telat ospek.
“hei,
kau. Park Jung Soo imnida.”
Aku tak
perduli lagi padanya aku berlari sekencang mungkin agar tidak di hukum, kulihat
yeoja yang bersama namja tadi tiba-tiba sudah ada disampingku. Tak kupedulikan
yeoja tadi aku tetap terus berlari, akhirnya sampailah aku kelapangan tempat
dimana MOS dimulai.
Kulihat
yeoja itu lebih dulu sampai dariku, ouh aku kena hukuman euh memalukan.
Akhirnya
kami kekelas, kami berkenalan masing-masing. Aku bingung dengan yeoja itu
selalu memandangku dengan tatapan aneh.
End Kim Hyeri’s POV
Park Hyun Hoon POV
Aku
bingung dengan yeoja yang bernama Kim Hyeri itu, rasanya namanya selalu
terbayang dalam pikiranku. Namanya pun hampir sama dengan nama ummaku Park
Hyemi, aku rindu sekali pada ummaku. Setiap melihatnya terngiang-ngiang bunyi
alunan indah yang pernah umma nyanyikan saat umurku 2 tahun.
MOS
selama 3 hari sungguh melelahkan kurebahkan badanku diatas kasur, mataku tak
bisa tertutup, teringat dengan yeoja bernama Hyeri terus.
“Hyunhoon-ah,
buka pintu kamar,” kata Jungsoo oppa mengetuk pintuku.
“ne~oppa,”
sahutku.
“surprise,
saengil chukka hamnida- saengil chukka hamnida, uri Hyunhoon, saengil chukka
hamnida.”
“oppa
bukankah hari ini bukan ulang tahunku?” tanyaku kebingungan.
“happy
birthday eve,” sambung Jungsoo oppa.
“mmp,
besok kan kau ulang tahunmu. Oppa tak bisa menemanimu hari esok, makanya kita
rayakan malam ini saja.”
“ouh, ya
sudah setelah ini apa?”
“tiup
lilin nya sayang, jangan lupa make a wish,” kata oppa tersenyum padaku.
“ne~,
oppa sudah dulu ya aku ingin tidur.”
“ne~,
jangan lupa berdoa.”
Kupejamkan
mataku berharap semua ini hanyalah mimpi bukan kenyataan, aku takut jika ini
kenyataan, sungguh kenyataan yang pahit.
End Park Hyun Hoon’s POV
Kim Hyeri’s POV
Lagi-lagi
yeoja yang bernama Hyunhoon selalu memandangku dengan tatapan aneh, apakah
wajahku seperti setan? Aku selalu bertanya pada Jongwoon oppa, tapi katanya
tidak ada yang aneh. Hari ini hari pertama kami belajar, duduk kami diatur aku
duduk dengan Hyunhoon karena aku merasa resih, “Hyunhoon, mengapa kau menatapku
dengan tatapan begitu,” ucapku terdengar jelas oleh sonsaengnim yang sedang
menjelaskan pelajaran.
“Kim
Hyeri, apa kau tak mendengar penjelasan dari ku?” tanya sonsaengnim di ikuti
gelegak tawa Kyuhyun.
“kau…
diam kau Kyuhyun, kalian berdua hari ini sepulang sekolah harus membersihkan
gudang,” ancam sonsaengnim Park.
~~~
Ueh, seandainya
aku tidak ditugaskan bersama Kyuhyun tidak apa bagiku, tapi sekarang Kyuhyun
yang evil itu dia sedang asyik BBM-an dengan author#pletak XXXD.
“hei,
evil. Seharusnya kau juga bekerja kau itu kena hukuman juga, seharusnya kau
juga membersihkan,” omelku pada Kyuhyun.
“hei, kau
tak tahu aku itu anak dari…”
“diam,
sekarang kau harus bekerja Cho Evil.”
“namaku
Cho Kyuhyun bukan Cho Evil, arraseo?”
“aku
tidak peduli, cepat bersihkan. Aku ingin pulang juga, kelinci ku belum kuberi
makanan si Marfu’ah*ye kelinci teman q ikiut eksis hha.”
“aku
tidak peduli.”
Kulihat Jongwoon
oppa ku menatap ku dengan dalam, mungkin dia dipanggil gara-gara masalah tadi.
Kulihat matanya tajam sekali memandang kearah ku.
Sesampainya
dirumah oppa masih belum mau bicara padaku, karena aku sungguh kesal, tak ku
pedulikan oppa ku. “Oh can you speaking? Tak tahu kah aku setress, saraf, galau
dan menyedihkan. Raff: kau diam seperti itu bikin aku bingung kau itu maunya
apa?” nyanyiku.
“Hyeri
bisakah kau diam, aku perlu ketenangan. Kau di skor dari sekolahmu, aku lagi
setres, lagipula suara mu tak seperti oppa. Lebih baik kau diam.”
“nothing’s
over, nothing’s over, huuh oppa jahat padaku. Aku benci kau Kim Jongwoon, kau
tidak pernah member tahu keadaan umma dan appa, kau jahat-jahat,” padahal aku
tidak masalah tentang itu tapi karena aku sedang benci padanya kulimpahkan saja
semuanya padanya siapa suruh dia ada dirumah coba saja kalau dia tidak ada
mungkin aku akan memotong bulu-bulu halus Marfu’ah atau memotong kuku nya agar
dia pincang.
Segera ku
masuki kamar ku tak peduli lagi dengan oppa, ku tutup pintu kamar ku dengan
nada yang dahsyat mungkin sampai kedengaran dorm Super Junior.
Mataku
mulai meneteskan sebuah cairan bening tak tahu lagi aku, sekarang…
End Kim Hyeri’s POV
Kim Jongwoon’s POV
Saat dia
menanyakan keberadaan umma dan appa, jujur aku sedih dia menanyakan keberadaan
umma dan appa, saat umma di operasi memang appa ada disana menemani umma. Tapi
setelah umma dinyatakan meninggal, appa menghilang entah kemana.
“Hyeri,
oppa mohon buka pintunya,” kataku mengetuk pintu kamar Hyeri.
“aniya
oppa, sebelum kau mempertemukan ku dengan umma,” kata Hyeri didalam, kupikir
dia terlalu banyak menangis.
“Hyeri
berhentilah menangis.”
“aku
tidak menangis.”
“mengapa
kau sesegukan begitu.”
Klok
pintu kamar Hyeri terbuka “kau mau apa Kim Jongwoon hah?”, katanya dan menutup
kembali kamarnya.
“Hyeri,
terserah kau aku takkan memperdulikan mu lagi,” kataku dengan nada kesal dan
meninggalkan kamarnya.
Rasa
bersalah terasa tertinggal dalam benakku, kucoba membuka pintu kamar Hyeri
lagi.
“Hyeri,
mianhae.”
Mengapa
kamarnya yang berisik tadi menjadi sepi tenang, kucoba saja mendobrak pintu
kamarnya. Hyeri pun tak ada dikamarnya, kalau begini aku sudah tidak tahu lagi
kemana dia.
‘Ya
Tuhan, semoga saja dia baik-baik saja,’ batinku.
End Kim Jongwoon’s POV
Kim Hyeri’s POV
Kini bisa
kurasakan angin berhembus dengan tenangnya, kuluapkan perasaanku disini. Tiba-tiba
aku teringat seorang namja yang kutemui 6 tahun yang lalu. Dia selalu
menyanyikan lagu yang indah membuatku tak bisa melupakannya, bagaimana kabarnya
sekarang? Aku rindu padanya.
“hei,
kenapa kau kesini?” tanya seseorang.
“wae?
Kyuhyun,” ternyata namja itu Kyuhyun.
“indah
bukan tempat ini?”
“ne.”
“di
tempat inilah aku bisa menenangkan diriku, saat umma dan appa ku meninggal
karena rem blong. Ada seorang yeoja bersamaku, katanya dia ingin bertemu dengan
ibunya.”
‘ee…
bukankah itu aku? Apa dia adalah namja yang kutemui 6 tahun yang lalu?’
“ooh, semoga kau bisa menemuinya.”
“gomawo,”
kata Kyuhyun dengan lembutnya tak terlihat evil nya.
“Kyuhyun,
cepat kau harus ke pemakaman ayah dan ibumu sekarang,” kata seseorang kepada
Kyuhyun.
“chakkaman.”
“Hyeri,
gomawo sudah bersamaku disini,” ucapnya dan meninggalkanku.
Kini aku
sendirian melihat indahnya ciptaan Tuhan, entah kenpa tetesan air mata jatuh
begitu saja.
“Hyeri
ternyata kau disini rupanya, oppa mencarimu kesana kemari. Ternyata kau
disini…”
“kenapa
memangnya kau peduli dengan ku?”
“ne, aku
peduli dengan mu karena kau dongsaengku satu-satunya.”
“hanya
karena itu? Kenapa kau tak pernah menemukan ku dengan appa dan umma?”
“itu
karena… karena… karena…”
“karena
apa?”
“umma
sudah meninggal Hyeri-ah, dan oppa tak ingin kau bersedih.”
“tak ada
gunanya, aku sudah…”
“Hyeri,
gweanchana kau kenapa?”
Dadaku
serasa sesak, nafas ku serasa…
“Hyeri,
wajah mu pucat, kau tidak apa? Ayo ke rumah sakit,” paksa Jongwoon oppa.
“andwae.”
Aigoo,
mataku mengabur semakin tak jelas lagi “Hyeri,” kata-kata itulah yang terakhir
aku dengar dan MOLLA.
End Kim Hyeri’s POV
Kim Jongwoon POV
Aku
begitu panik dengan keadaan dongsaeng ku saat ini dia pingsan, aigoo aku
bingung harus melakukan apa jika terjadi sesuatu yang menakutkan.
“ah,
hyung, lama tak berjumpa.”
“ah,
Kyuhyun. Bagaimana kabar mu sekarang? maaf aku tidak menyapamu saat menjemput
Hyeri kemarin.”
“dia
Hyeri?”
“ne,
waeyo?”
“mengapa
dia tidak mengingatku,” gumam Kyuhyun.
“ah,
hyung. Sekarang kau sedang apa?”
“aku
sedang menunggu Hyeri.”
“ada apa
dengannya kenapa dia bisa masuk rumah sakit?, saat bersamaku dia terlihat
baik-baik saja,” terlihat wajah Kyuhyun cemas akan keadaan dongsaengku.
“Kyuhyun, gweanchana. Dia bukan yeoja yang
sering putus asa.”
“mwo? Apa
hyung tidak pernah membaca cyworld atau twitter nya?”
“apa
maksudmu?”
“dia
menulis dia sering kesepian, meskipun banyak orang didekatnya. Semua keluhan
nya ditulisnya di cyworld dan twitternya.”
“mwo?”
Segera
kubuka twitter nya, aku hanya bisa tertunduk lesu. Entah aku oppa yang jahat
bagi Hyeri atau apa?
Seorang
dokter keluar dari kamar Hyeri,
“apakah
anda keluarga dari pasien didalam?” tanya nya dengan wajah yang tampak serius.
“ne”
jawabku.
“ikut
aku, keruanganku,” katanya lagi.
Saat ini
jantungku serasa bergerak sangat cepat, nafasku pun terasa tak beraturan.
Akhirnya kami sampai diruang dokter tersebut. Bunyi denyut jantung ku terasa
Deg, Deg, Deg.
“ehm…hm.”
“begini…”
“…”
“…”
“begini
dia, dia terkena penyakit yang belum pernah ditemukan. Dan kami tidak tahu juga,”
kata Dokter itu dengan nada menyesal.
Aku hanya
bisa tertunduk lemas sehabis dari ruangan dokter tersebut, terbayang wajah
manis Hyeri…
End Kim Jongwoon’s POV
***
Cho Kyuhyun’s POV
Ku
pandangi wajah Hyeri dari luar kamarnya, ku tak sanggup melihat nya seperti itu
lemah tak berdaya. Dan aku semakin tak percaya yeoja yang kutemui 6 tahun lalu,
bisa kembali lagi namun caranya kembali aku tak suka. Dia harus masuk rumah
sakit baru aku tahu bahwa dialah Kim Hyeri, yeoja manis yang masih manis
seperti dulu =_=’
“Kyuhyun
– ssi, kita harus pulang,” kata seorang namja paruh baya disampingku.
“ne,
ahjussi. Chakkaman,” kataku.
Ku lihat
sebentar wajah nya dan akhirnya aku mengikuti ahjussi untuk pulang kerumah,
rasanya tak tega membiarkan nya tinggal dirumah sakit.
End Cho Kyuhyun’s POV
Author’s POV
Seorang
namja paruh baya datang ke rumah sakit tempat di mana Hyeri dirawat, dan sedang
mengamati kamar Hyeri dari luar kaca jendela kamar Hyeri. Terlihat wajah
kesedihan di wajah orang itu.
‘pabo,
Junsu! Kau meninggalkan anak mu saat itu, dia tak tahu siapa aya dan ibu nya’
batin orang yang bernama Junsu yang ternyata adalah ayah dari Kim Jongwoon dan
Kim Hyeri.
“Junsu –
ah, ottokae?” tanya seorang yeoja yang ternyata adalah dokter di rumah sakit
tersebut.
“Hyesun –
ah, apa ada kemungkinan dia bisa sembuh?” tanya Junsu.
“kemungkinan
itu sangat sedikit, bukan maksudku untuk mengecewakan mu Junsu – ah,” kata
Hyesun.
Seorang
namja datang dengan baju kaos oblong, betapa terkejutnya namja tersebut melihat
sesosok wajah,
“appa,”
pekiknya.
“Jongwoon,
kau masih mengingat ku?”
“ne,
seorang namja yang dengan teganya meninggalkan anak nya dan isteri nya yang
sudah meninggal tanpa datang kepemakamannya,” cerocos Yesung.
“mianhae, saat itu ayah sedang bekerja diluar negeri dan
sekarang appa baru bisa pulang,” ucap Junsu dengan nada penyesalan.
“aku
tidak peduli, lebih baik kau pergi!” bentak Yesung.
Namja itu
pun pergi terlintas wajah penyesalan didirinya, tak beberapa lama Hyeri sadar
seakan ada yang hilang darinya ,
“appa!”
jerit Hyeri setengah sadar.
Yesung
yang mendengar pun sontak kaget dan berlari kekamar Hyeri, takut dongsaengnya
kenapa – apa.
^TeBeCe^
jadi bgaimana ???
kyaknya nie ff terakhir q untuk bulan Oktober,,, hha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar