The Reason
“hanya satu alasan
yang aku minta, hanya itu tolong lakukanlah…”
“demi diriku.”
Main Cast :
Choi Minho (SHINee Member), Kim Hyoujin (OC)
Cameo :
Other SHINee Member
Choi Minho POV
Dia masih saja menggigiti ibu jarinya, berulang kali aku
menyuruhnya untuk berhenti melakukannya tapi ia mengelak ia masi saja sampai
sekarang menggigiti ibu jarinya. Memang dia bukanlah seorang aktris, model,
ataupun penyanyi. Tapi satu hal yang membuatku masih mencintainya. Sesuatu yang
tak bisa dikatakan lewat mulut tetapi bisa dirasakan hati ke hati.
“Hyoujin –ah, kenapa kau masih menggigiti ibu jarimu. Sudah kubilang
kan itu tidak baik,” aku menarik lengannya.
“Tidak, aku sedang gugup…,” jawabnya.
Aku hanya menangguk mengerti, ia pasti gugup karena ini
pertama kalinya ia di interview untuk menjadi aktris, sebenarnya aku tidak
ingin ia berkutat dibidang entertainer tapi keras kepalanya lah yang melawanku.
Sehingga ia kedunia entertain.
Seseorang menepuk
pundakku sontak membuatku kaget dan terbuyar dari lamunanku. Ah, ternyata Jinki
hyung.
“Kau membiarkan anak itu kedunia entertain?” tanya Jinki
hyung to the point, apakah ada yang member tahunya? “Aku sudah mendengarnya
dari manajer hyung,” tambahnya lagi seakan mengerti apa yang sedang kutanyakan
dalam hatiku.
“Kau belum menjawab pertanyaanku Minho –ah,” kata Jinki
hyung.
“Aku juga bingung apa yang harus kulakukan sekarang hyung,”
ucapku lirih.
“Sabarlah, jika kau sudah bisa mengerti saat ini posisimu
ada dimana. Berikan aku sebuah alasan yang logis tentang ini,” balas Jinki
hyung.
Jinki hyung benar, arrrrgh… aku mengacak rambutku frustasi.
“Minho –ssi,” seseorang menghampiriku dengan nada suara yang
tertahan.
“Kenapa?” tanyaku.
Ia langsung memeluk tubuhku, “Apa aku gagal? Kenapa aku
ditolak?” ucapnya, sepertinya ia sedang menangis.
“Gwenchana, lain kali kau coba lagi,” kataku. Hei kenapa aku
menyemangatinya? Padahal aku seharusnya senang ia gagal. “Bagaimana kalau kita
makan di kedai Ahn Ahjumma?” tawarku, seraya memperlihatkan senyumku yang
paling manis.
Ia mengangguk.
Sesampainya dikedai ia masih saja memasang wajah murungnya, aku mendengus.
“Hyoujin, makanlah… bukankah kau suka sekali makan bibimbap?”
ucapku.
“Moodku sangat buruk, jangan paksa aku untuk memakannya,” ah
ia begitu menyedikan sekali membuat diriku tak tega melihat nasibnya saat ini.
Aku mengambil sebuah note didalam tasku dan membuat sebuah
kartun meskipun tidak terlalu bagus tapi aku membuatnya spesial untuk Hyoujin.
Aku menggeser note ku kearahnya, ia memandangnya dengan
tatapan lurus. Kukira aku tidak berhasil, akhirnya aku melakukan cara yang
lain, cara yang terburuk sepertinya.
“Hyoujin, aku menyukaimu,” ucapku membuatnya mengerjap
kaget.
Ah, benarkan kataku. Ini terlalu buruk.
“Be… benarkah?” tanyanya mencari kepastian dari perkataanku
barusan.
Aku teringat kata –kata yang pernah dilontarkan Key, “Jangan
nge- PHP –in anak orang.”
Ia mengguncangkan pundakku, “ehm, iya. Aku sangat –sangat mencintaimu
Hyo –ah.”
Kukira pipi kami berdua sedang dalam keadaan bersemu merah,
ah… apa yang harus kulakukan setelah ini.
“Hyo, juga mencintaimu Minho –ssi,” balasnya gugup.
Aish, ia melakukan kagi menggigiti ibu jarinya.
“Hyo, panggil aku Minho saja atau Oppa atau Yeobo,” ucapku. Ia
hanya mengulum senyumnya.
*
Sejak,
kejadian malam itu dikedai Ahn Ahjumma Hyoujin berubah ia terlihat lebih ceria.
Syukurlah, kalau memang itu karena aku. Tapi, sampai saat ini aku masih belum
menanyakan alasan yang dipinta Jinki hyung. Kenapa ia ingin masuk kedunia
entertain?
Aku menatap
layar handphoneku, ku panggil Hyoujin. Tidak diangkat, kucoba mengulangi lagi,
tetap tidak diangkat, kenapa?
Akhirnya,
aku menelpon kekerabat yang paling dekat dengan Hyoujin, Kim Ki Bum. Aku baru
tahu, setelah Jinki hyung menceritakannya ternyata Hyoujin adalah adik dari
Key.
“Yeoboseo,
kenapa Minho –ah? Aku sedang terburu –buru bisakah kau telpon aku lain kali?”
“Tunggu
dulu Key, kenapa handpone Hyoujin tidak aktif?” tanyaku.
“Ya,
sudah kau akan tahu nanti…”
Dddddddrrtt…
Drrrrrrrtt… sebuah pesan dari Key
Cepat
datang ke International Hospital.
Aku langsung
memakai jaketku dan mengendarai mobil yang terparkir dihalaman dorm.
Setelah
sampai di rumah sakit, mataku langsung menatap keseluruh penjuru arah. Terlihat,
rambut blonde dengan style pakaian paling lain diantara yang lain, itu dia aku
langsung menghampirinya. Dan, ia menceritakan semua tentang Hyoujin, faktanya
yang Key katakan membuatku memasang wajah tidak percaya dengan perkataannya.
Ia memimiliki
sebuah penyakit lama yang kembali lagi. Sepertinya penyakit itu tidak sembuh
total dan berakibat kembali lagi, atau saat ia berobat ia terkena malpraktik
dari seorang dokter yang membedah penyakitnya. Aku langsung menggeleng –geleng,
aku tidak boleh berpikiran yang negatif. Yang penting, saat ini adalah Hyoujin
bisa sadar.
*
Aku tersenyum,
Hyoujin sudah sadar.
“Maaf
telah membuatmu menungguku Min –ya,” ucapnya nyaris tak terdengar.
“Tidak
apa –apa.”
“Sekarang,
aku ingin mengatakan sesuatu. Aku phobia dengan orang –orang disekitarku,
makanya aku selalu gugup. Kata Key oppa, semua orang penasaran kenapa aku suka
menggigiti jariku, itulah alasannya. Tapi sejak kau bilang menyukaiku dan
selalu men –support ku. Sepertinya phobia itu mulai hilang,” jelasnya panjang
lebar dan aku hanya bisa mengangguk –angguk saja.
“Syukurlah,
yang penting kau sudah sadar. Setelah kau keluar dari rumah sakit akuakan
membawa mu kesuatu tempat,” janjiku.
End Minho
POV’s
Author
POV
“Jadi,
cerita ini sampai sini saja?” tanya Onew yang mulai menguap.
“Ingin
ditambah apa lagi? Ini sudah cukup, kita tidak perlu menelinga lagi. Kau sudah
mendapatkan alasan yang ingin kau dapat…” balas Key.
Onew
mencibir.
“Haha,
bagaimana kalau kita ke kedai. Biarkan saja mereka berduaan dikamar rumah
sakit,” ucap Taemin.
“Ne,
setuju,” balas Onew, Key dan Jonghyun hampir bersamaan.
"Tunggu dulu, apakah Hyo masih ingin menjadi aktris?" tanya Jonghyun.
Mereka bertiga terdiam.
End? / To Be Continued
Jadi
sepanjang cerita adakah yang mengerti jelaskanlah padaku? *authorsetres
Oiya,
aku minta maaf.. aku jarang buat ff d blog, soalnya aku adalh author buku tulis
sekarang,, (?)
Cuma
dibuku tulis temen aku aja maksudnya, ga disalin… mian banget ya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar